NEWS

Epidemiolog Minta Pemerintah Tingkatkan Pengawasan Kasus Covid-19

Sudah mengkhawatirkan, tapi belum membahayakan.

Epidemiolog Minta Pemerintah Tingkatkan Pengawasan Kasus Covid-19ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc
22 June 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Kasus Covid-19 terus menunjukkan tren peningkatan dalam seminggu terakhir. Epidemiolog Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko Wahyono pun meminta pemerintah semakin meningkatkan pengawasan dan penelusuran (surveillance) kasus di seluruh wilayah Indonesia.

“Menurut saya, menyentuh 1.200 (kasus terkonfirmasi) itu belum aktif sekali (surveillance-nya). Jangan-jangan (penambahan) kasus di Indonesia sebenarnya sudah 5.000-an atau 6.000-an, jadi sudah mulai mengkhawatirkan,” kata Miko kepada Fortune Indonesia, Selasa (21/6).

Pemerintah juga perlu memperhatikan wilayah-wilayah yang mengalami kenaikan cukup signifikan, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, maupun Jawa Tengah, termasuk Kabupaten/Kota yang ada di dalamnya.

“Bagi masyarakat, mulai digaungkan lagi kewaspadaan dini saat mau melakukan berbagai kegiatan,” katanya.

Mengkhawatirkan tapi belum membahayakan

Global Covid-19.
Global Covid-19. (Pixabay/Kollsd)

Meski demikian, Miko menilai situasi masih terkendali meskipun angka perkembangan kasus Covid-19 tengah mengalami tren kenaikan.

“Dengan 65.000 saja, hunian rumah sakit sedikit. Jadi, menurut saya, mungkin mengkhawatirkan, tapi tidak membahayakan,” ucapnya.

Pemerintah perlu menetapkan titik krusial untuk subvarian baru BA.4 dan BA.5 di semua pelosok daerah. Saat angka kasus mencapai titik krusial tersebut, maka pemerintah bisa langsung meningkatkan pembatasan aktivitas masyarakat. Hal ini sebenarnya sudah dilakukan oleh pemerintah dengan mangacu pada kriteria organisasi kesehatan dunia (WHO).

Update kasus Covid-19 harian

Ilustrasi Omicron.
Ilustrasi Omicron. (Pixabay/BelnderTimer)

Related Topics