NEWS

Gelombang Panas Sedang Melanda Asia, Apa Indonesia Termasuk?

Gelombang panas ada di garis lintang menengah dan tinggi.

Gelombang Panas Sedang Melanda Asia, Apa Indonesia Termasuk?Ilustrasi heatwave. (Pixabay/garten-gg)
26 April 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Fenomena gelombang panas atau heatwave tengah melanda sejumlah negara di Asia. Bahkan, negara-negara seperti India, Bangladesh, Thailand, dan beberapa lainnya, melaporkan suhu panas bisa mencapai lebih dari 40 derajat Celcius.

Mengutip laman resmi Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gelombang panas adalah periode cuaca (suhu) panas yang tidak biasa yang biasanya berlangsung setidaknya lima hari berturut-turut atau lebih (sesuai batasan Badan Meteorologi Dunia atau WMO) disertai oleh kelembapan udara yang tinggi.

BMKG mencatat bahwa per Selasa (25/4), suhu panas bulan April di wilayah Asia secara klimatologis dipengaruhi oleh gerak semua matahari. Namun lonjakan panas di wilayah sub-kontinen Asia Selatan, kawasan Indocina, dan Asia Timur pada 2023 termasuk yang paling signifikan lonjakannya.

Terjadinya gelombang panas

Ilustrasi pemanasan global yang ekstrim.
Ilustrasi pemanasan global yang ekstrim. (Pixabay/TheDigitalArtist)

Menurut BMKG, gelombang panas bisa terjadi pada wilayah yang terletak pada lintang menengah hingga lintang tinggi, di belahan Bumi Bagian Utara maupun di belahan Bumi Bagian Selatan. Selain itu, juga terjadi pada wilayah geografis yang memiliki atau berdekatan dengan massa daratan dengan luasan yang besar, atau wilayah kontinental atau sub-kontinental.

"Gelombang panas biasanya terjadi berkaitan dengan berkembangnya pola cuaca sistem tekanan atmosfer tinggi di suatu area dengan luasan yang besar secara persisten dalam beberapa hari, yang berkaitan dengan aktivitas gelombang Rossby di troposfer bagian atas," ujar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam keterangan di situs web, Selasa (25/4).

Dalam tekanan tinggi tersebut, pergerakan udara dari atmosfer bagian atas menekan udara permukaan, sehingga termampatkan dan suhu permukaan meningkat karena umpan balik positif antara massa daratan dan atmosfer.

Pusat tekanan atmosfer tinggi ini menyulitkan aliran udara dari daerah lain mengalir masuk ke area tersebut. Semakin lama sistem tekanan tinggi ini berkembang di suatu area karena umpan balik positif antara daratan dan atmosfer, maka semakin meningkat panas di area tersebut. Kemudian, awan pun semakin sulit tumbuh di wilayah itu.

Untuk bisa dikategorikan dilanda gelombang panas, suatu lokasi harus mencatat suhu maksimum harian melebihi ambang batas statistik, misalnya 5 derajat celcius lebih panas dari rerata klimatologis suhu maksimum. Bila suhu maksimum hanya terjadi dalam rentang reratanya dan tak lama, maka tidak bisa dikategorikan sebagai gelombang panas.

Indonesia tak alami gelombang panas

Ilustrasi Badai Matahari
Ilustrasi Badai Matahari.(ShutterStock/Lia Koltyrina)

Related Topics