Jokowi: Tol Cisumdawu Akan Dukung Konektivitas Bandara Kertajati
Tol Cisumdawu dibangun dengan nilai Rp18,3 triliun.
Peresmian Tol Cisumdawu. (Tangkapan layar)Jakarta, FORTUNE – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) bisa mendukung konektivitas dan operasionalisasi Bandara Kertajati. Proyek senilai Rp18,3 triliun yang didanai pemerintah Rp9,07 triliun dan sisanya melalui KPBU swasta ini ditargetkan bisa mulai beroperasi penuh Oktober mendatang.
Bandara Kertajati dan Tol Cisumdawu dikerjakan bersamaan sejak 2011 dan ditargetkan selesai dalam waktu yang bersamaan. “Karena urusan pembebasan lahan, Airport Kertajatinya selesai, tolnya belum selesai, sehingga ini mengganggu operasional Airport Kertajati,” ujarnya dalam peresmian Tol Cisumdawu, Selasa (11/7).
Dengan selesainya Tol Cisumdawu, maka Airport Kertajati siap beroperasi penuh pada Oktober. Dengan dukungan Tol Cisumdawu, maka bandara Kertajati akan semakin mumpuni. “Dari Bandara Husein Sastranegara, akan digeser ke Kertajati, utamanya untuk pesawat bermesin jet,” katanya.
Sejumlah negara ajukan diri
Hingga kini sejumlah negara telah mengajukan kerja sama dengan pemerintah dalam permodalan Bandara Kertajati, baik untuk operasional maupun peningkatan traffic penerbangan. “Saya hanya melihat, kalau negara lain berbondong-bondong ingin masuk, artinya di Kertajati ini ada sesuatu,” ujarnya.
Bandara Kertajati saat ini lebih banyak digunakan sebagai bandara embarkasi haji yang memberangkatkan 8.000 jemaah dari tujuh Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat. Bandara ini juga sudah melayani penerbangan umroh sampai empat kali seminggu serta penerbangan internasional dari Kuala Lumpur sebanyak dua kali seminggu.
Keunikan Cisumdawu
Tol Cisumdawu yang memiliki panjang 61,6 kilometer ini melewati dua terowongan kembar sepanjang 472 meter. “Ini di seluruh Indonesia tidak ada jalan tol yang melewati dua terowongan seperti yang kita lihat,” katanya.
Dengan jarak ini,dari kota Bandung menuju Bandara Kertajati hanya ditempuh dalam waktu sekitar satu jam. Hal ini sudah dicoba langsung oleh jajaran pemerintahan, seperti Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. “Ini akan mempercepat perkembangan bandara Kertajati,” ujarnya.
