Kecelakaan Cibubur, Pertamina: Kondisi Sopir dan Kendaraan Laik Jalan
Pertamina Patra Niaga akan tanggung jawab atas kecelakaan.
Jakarta, FORTUNE – PT Pertamina (Persero) buka suara menanggapi kecelakaan maut yang terjadi di kawasan jalan alternatif Transyogi, Cibubur, Senin (18/7). PT Pertamina Patra Niaga menyatakan, setiap kendaraan operasional yang digunakan selalu dalam keadaan baik, termasuk sopir yang hendak melakukan perjalanan.
Direktur Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution, menyatakan bahwa pengecekan rutin selalu dilakukan. “Standar Pertamina, sopir mobil tangki itu ada dua. Jadi, kami juga cek datanya, kondisi sopir dalam keadaan baik. Sebelum mereka bekerja biasanya kita lakukan pengecekan kesehatan dan dari pengecekan kita, kondisi sebelum bekerja mereka fit dan siap bekerja,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Fortune Indonesia, Selasa (19/7).
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menambahkan, kendaraan operasional yang digunakan Pertamina seharusnya selalu dalam keadaan baik. “Pemeriksaan secara berkala terus dilakukan oleh Pertamina tetap dilakukan,” katanya kepada Fortune Indonesia, Senin (18/7).
Meski begitu, Pertamina dan kepolisian sampai saat ini masih terus menelusuri penyebab kecelakaan maut tersebut. “Penyebab kecelakaan sedang diinvestigasi bekerjasama dengan aparat yang berwajib,” katanya.
Pertamina Patra Niaga tanggung jawab atas kecelakaan yang terjadi
Irto Ginting menyatakan bahwa Pertamina bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan yang melibatkan truk tanki tersebut. “PT Pertamina Patra Niaga akan bertanggung jawab atas peristiwa kecelakaan yang terjadi dan mengupayakan penanganan maksimal pada seluruh korban,” ujarnya.
PT Pertamina Patra Niaga, menyampaikan ungkapan duka cita kepada para korban. “Kami menyampaikan permohonan maaf dan duka cita mendalam kepada korban dan keluarga korban. Saat ini sedang dilakukan penanganan terhadap korban,” ucapnya.
Kecelakaan tak ganggu pasokan BBM
Irto memastikan bahwa kecelakaan maut yang terjadi tidak akan menggangu pasokan bahan bakar minyak (BBM) di Jakarta maupun wilayah sekitarnya. “Kami memastikan pasokan BBM untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tidak mengalami kendala.” Katanya.
Diketahui, truk tangki yang terlibat kecelakaan maut tersebut berisi Pertalite dari terminal Pertamina di Tanjung Priok, yang akan diantar ke beberapa SPBU di Cileungsi. “Kami akan terus mengawal penanganan korban dan proses investigasi,” pungkasnya.
Kecelakaan maut di Cibubur
Kecelakaan maut terjadi pada Senin (18/7) sore sekitar pukul 15.29 WIB. Menurut beberapa saksi mata, mobil tangki bernomor polisi B 9598 BEH berjalan dari arah Jakarta menuju Cileungsi di Jl. Alternatif Cibubur (Transyogi-Gunung Putri). Diduga, truk Pertamina mengalami rem blong dan meluncur tanpa kendali lalu menabrak beberapa kendaraan lain yang ada di depannya.
"Kondisi jalan menurun dan di posisi TKP ini, memang ada kendaraan yang berhenti. Saat dicek di lapangan, tidak ada bekas rem," kata Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Latif Usman, dalam kerangannya kepada pers.
Berdasarkan laporan kepolisian, korban tewas akibat kecelakaan tersebut mencapai 11 orang dan beberapa mengalami luka-luka. Di lokasi kecelakaan, dua mobil dan 10 sepeda motor yang ditabrak truk tanki BBM terlihat mengalami kerusakan parah.