NEWS

Dua Ledakan Keras Hantam Iran, Tewaskan Nyaris 100 Orang

Israel dituding bertanggung jawab terhadap serangan itu.

Dua Ledakan Keras Hantam Iran, Tewaskan Nyaris 100 OrangIlustrasi ledakan. 123RF
04 January 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Dua ledakan keras mengguncang Kerman, sebuah kota di Iran, dan menewaskan 95 orang serta melukai 211 lainnya, demikian warta Al Jazeera. Peristiwa berdarah tersebut dianggap sebagai serangan paling mematikan yang dialami oleh republik itu. 

Ledakan terjadi di dekat makam Jenderal Qassem Soleimani, seorang komandan Pasukan Quds sekaligus sosok penting yang mengarsiteki pengaruh agama di Iran, dan mati dihantam oleh peluru dari sebuah drone yang diklaim sebagai milik Amerika Serikat pada 3 Januari 2020. 

Serangan terjadi di lokasi yang tengah memperingati empat tahun wafatnya Soleimani. Selain itu pula, sehari sebelumnya seorang wakil pemimpin Hamas yang bernama Saleh al-Arouri terbunuh dalam sebuah serangan drone di Beirut, Lebanon. Otoritas Lebanon mencurigai Israel sebagai pihak yang bertanggung jawab di balik kejadian itu. 

Ledakan pertama pada Rabu (3/1) itu terjadi sekitar pukul 15 waktu setempat, dan ledakan berikutnya menyusul 20 menit kemudian, demikian laporan Associated Press. Dari ledakan kedua itulah korban tewas dan cedera banyak jatuh. 

Foto dan video yang dibagikan via berbagai platform media sosial terlihat cocok dengan laporan pihak berwenang yang mengatakan ledakan pertama berjarak sekitar 700 meter dari makam Soleimani di Pemakaman Para Syuhada di Kerman. Orang-orang yang panik berlarian menyusuri Jalan Martir tempat ledakan kedua terjadi, dan berjarak sekitar 1 km dari makam. 

Ledakan kedua yang lebih lambat biasanya merupakan taktik kelompok militan untuk memakan banyak korban, yakni dengan menargetkan personel gawat darurat yang menanggapi serangan. 

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khameini, mengatakan para pelaku penyerangan akan menghadapi "respons keras," demikian dikutip dari Associated Press, tanpa menyebut pihak yang dicurigai bertanggung jawab. Presiden Iran, Ibrahim Raisi, mengatakan, "Para pelaku penyerangan dan pemimpin aksi pengecut ini akan segera diidentifikasi dan dikenai hukuman." 

Related Topics