Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

BPS: Bencana Alam Dorong Lonjakan Harga Pangan di Sumatra

MASJID JAMI'SEKUMUR.jpg
Potret udara kondisi Desa Sekumur, Kecamatan Sekerak, Kabupaten Aceh Tamiang, Kamis (11/12) usai diterjang banjir pada 26/11/2025. (IDN Times/Prayugo Utomo).
Intinya sih...
  • Efek dan kelangsungan bencana hidrometeorologi belum bisa diminimalisasi.
  • Delapan provinsi mengalami kenaikan Indeks Perubahan Harga (IPH) beras.
  • Kenaikan IPH juga terjadi pada komoditas pangan lain.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa sejumlah bencana hidrometeorologi yang terjadi belakangan mulai berdampak nyata terhadap pergerakan harga pangan, khususnya di sebagian wilayah Sumatra.

Dampak ini tecermin pada lonjakan Indeks Perkembangan Harga (IPH) pada pekan kedua Desember 2025, dengan komoditas beras sebagai penyumbang utama.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, mengungkapkan secara nasional terdapat delapan provinsi yang mengalami kenaikan harga beras untuk semua kualitas. Namun, beberapa provinsi di Sumatra menjadi sorotan utama karena terdampak langsung oleh bencana alam.

Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara merupakan wilayah yang memang sedang terkena bencana sehingga di sini tergambar efeknya sudah mulai terlihat,” ujar Pudji dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi, Senin (15/12).

Selain ketiga provinsi di atas, kenaikan IPH beras juga meluas ke provinsi lain, yakni Bengkulu, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat, Papua Tengah, dan Papua Barat.

Harga beras di Aceh mencapai Rp14.712 per kilogram dengan IPH 3,10 persen. Sementara itu, harga beras di Sumatra Barat tercatat lebih tinggi, yakni Rp16.407 per kilogram, dengan tingkat kenaikan IPH 1,45 persen.

Tekanan harga yang lebih ekstrem terlihat di tingkat kabupaten/kota. Berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP), Kabupaten Nias (Sumatra Utara) mengalami kenaikan IPH tertinggi di Pulau Sumatra, mencapai 14,40 persen.

Posisi berikutnya disusul oleh Kabupaten Bireuen, Aceh (12,25 persen), Kabupaten Nias Utara (11,91 persen), Kota Pariaman, Sumatra Barat (8,53 persen), dan Kabupaten Solok Selatan (7,28 persen).

Selain itu, kenaikan IPH pada kisaran 6–7 persen terjadi secara merata di Kabupaten Nagan Raya (Aceh), Kabupaten Agam (Sumbar), Kabupaten Bengkalis (Riau), Kabupaten Muaro Jambi (Jambi), serta Kabupaten Tapanuli Utara (Sumut).

Selain terjadi pada beras, lonjakan harga di daerah terdampak juga dialami oleh daging ayam ras dan cabai merah, lalu diikuti oleh telur ayam ras, cabai rawit, dan bawang merah.

Mengingat kondisi bencana, juga dampaknya, masih berlangsung di sejumlah wilayah, BPS memperingatkan potensi fluktuasi harga pangan masih akan terus terjadi.

 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us

Latest in News

See More

BPS: Bencana Alam Dorong Lonjakan Harga Pangan di Sumatra

15 Des 2025, 15:42 WIBNews