Rusia, FORTUNE - Banyak perusahaan Barat telah menutup atau menangguhkan bisnis Rusia mereka. Namun, pemilik Burger King tak bis abegitu saja angkat kaki lantaran operator 800 gerai di Rusia telah "menolak" untuk tutup, meski ada tuntutan untuk menangguhkan perdagangan. Restaurant Brands International (RBI) mengungkapkan telah menghubungi mitra lokalnya, Alexander Kolobov, untuk menutup toko setelah invasi Rusia ke Ukraina.
“Kami sudah memulai proses pelepasan saham kami dari bisnis ini. Meskipun kami ingin melakukannya segera, terlihat jelas bahwa proses itu akan memakan waktu untuk melakukannya berdasarkan ketentuan perjanjian usaha patungan kami yang ada,"ujar David Shear, presiden operasi internasional RBI, induk jaringan perusahaan Burger King dalam sebuah surat terbuka, Dikutip dari Reuters, Senin (21/3),
Dalam perjanjian itu, RBI hanya mengendalikan 15 persen dari bisnis Burger King Rusia, sedangkan Kolobov bertanggung jawab atas pengoperasian sehari-hari toko-toko. Shear mengatakan bahwa RBI telah mendorong agar mitra lokal segera menutup Burger Kings, tetapi Kolobov menolak. Lain halnya dengan McDonald's yang memiliki lebih dari 80 persen dari restorannya di Rusia, sehingga lebih mudah untuk mereka menutup toko-tokonya dan keluar dari negara tersebut.