Bikin Emoji Ikan Paus, Anak 12 Tahun Ini Hasilkan Rp5,7 M per Tahun

Jakarta, FORTUNE - Hal ini bermula saat anak laki-laki asal London, Inggris itu mengisi waktu liburan sekolahnya. Masa liburan diisi Benyamin dengan membuat karya seni digital bernama "Weird Whales". 

Karya Benyamin terinspirasi dari kartun Minecraft. Weird Whales sendiri mempunyai sekitar 3.350 gambar ikan paus yang berbeda yang berbentuk seperti emoji. Karya tersebut kemudian dijual dalam format Non-Fungible Tokens atau NFT.

Tak disangka-sangka, karya seni ikan pausnya itu berhasil terjual sebesar 290.000 poundsterling atau setara dengan Rp5,7 miliar. Uang yang didapat Ahmed ini disimpan dalam bentuk Ethereum.

Pantauan Fortune Indonesia di situs opensea.io tempat Ahmed menjual NFT Weird Whales, hingga 9 Oktober 2021 deretan emoji ini sudah diperjualbelikan sebanyak 1.700 kali. Tercatat sudah ada 1.600 orang yang membeli karya seni Weird Whales ini.

Saat ini, Benyamin juga tengah mengembangkan karya terbaru. Ia terinspirasi dari superhero dan akan meluncurkan koleksi tersebut dalam waktu dekat ini.

Hal ini bermula saat anak laki-laki asal London, Inggris itu mengisi waktu liburan sekolahnya. Masa liburan diisi Benyamin dengan membuat karya seni digital bernama "Weird Whales". 

Karya Benyamin terinspirasi dari kartun Minecraft. Weird Whales sendiri mempunyai sekitar 3.350 gambar ikan paus yang berbeda yang berbentuk seperti emoji. Karya tersebut kemudian dijual dalam format Non-Fungible Tokens atau NFT.

Tak disangka-sangka, karya seni ikan pausnya itu berhasil terjual sebesar 290.000 poundsterling atau setara dengan Rp5,7 miliar. Uang yang didapat Ahmed ini disimpan dalam bentuk Ethereum.

Pantauan Fortune Indonesia di situs opensea.io tempat Ahmed menjual NFT Weird Whales, hingga 9 Oktober 2021 deretan emoji ini sudah diperjualbelikan sebanyak 1.700 kali. Tercatat sudah ada 1.600 orang yang membeli karya seni Weird Whales ini.

Saat ini, Benyamin juga tengah mengembangkan karya terbaru. Ia terinspirasi dari superhero dan akan meluncurkan koleksi tersebut dalam waktu dekat ini.

Sementara itu, ayah Benyamin, Imran yang juga seorang pengembang perangkat lunak mengatakan, dirinya sudah mengajari Benyamin dan saudara lelakinya, Yoesof, cara coding. Itu dilakukan sejak mereka berusia masing-masing 5 dan 6 tahun.

Imran mengatakan, melatih anak-anaknya coding selama 20 hingga 30 menit dalam sehari, bahkan melakukannya di hari libur.

"Itu adalah sedikit latihan yang menyenangkan, tetapi saya menyadari sangat awal bahwa mereka benar-benar menyerapnya," kata Imran. Ia menambahkan, "Jadi kami mulai menjadi sedikit lebih serius. Sekarang setiap hari."

Imran yakin 100 persen putranya tidak melanggar undang-undang hak cipta. Ia telah melibatkan pengacara untuk "mengaudit" karyanya, serta mendapatkan saran tentang cara merek dagang desainnya sendiri.

Memang, belakangan ini NFT menjadi salah satu alternatif untuk menjual karya seni digital. NFT dapat diartikan sebagai sebuah token kriptografi yang mewakili suatu barang yang dianggap unik. Dengan memiliki aset NFT, pemilik seperti memiliki karya seni atau barang antik. Sang penjual pun bisa cuan berkali-kali lipat lewat NFT.

Bagaimana, tertarik mengikuti jejak Benyamin dan membuat karya NFT Anda sendiri?