Ditopang Konsumsi Ramadan-Lebaran, BI Catat Penjualan Eceran Tumbuh 8%

- BI optimistis penjualan eceran tumbuh 8,3% secara month to month pada Maret 2025.
- Pertumbuhan penjualan didorong oleh permintaan saat Ramadan dan Idulfitri, terutama untuk kelompok suku cadang, makanan, minuman, dan rekreasi.
- Proyeksi tekanan inflasi diperkirakan melandai dalam tiga bulan ke depan dengan IEH Mei 2025 yang lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya.
Jakarta, FORTUNE - Bank Indonesia (BI) menyatakan penjualan eceran tetap tumbuh paa Maret 2025 karena ditopang oleh meningkatnya permintaan saat Ramadam dan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) Idulfitri.
Departemen Komunikasi, Ramdan Denny Prakoso mengatakan penjualan eceran pada Maret 2025 mengalami pertumbuhan 8,3 persen secara bulanan. Sementara, Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Maret 2024 mencapai 236,7 atau secara tahunan tumbuh sebesar 0,5 persen.
Ramdan menjelaskan belanja ritel masyarakat banyak ditopang oleh kelompok suku cadang dan aksesoris, barang budaya dan rekreasi, makanan, minuman, hingga tembakau. Mayoritas kelompok mencatatkan peningkatan penjualan, termasuk kelompok peralatan informasi, dan subkelompok sandang.
"Peningkatan tersebut sejalan dengan kenaikan permintaan masyarakat saat Ramadan Idulfitri, serta strategi retailer yang memberikan potongan harga," ujar Ramdan melalui keterangan resmi, dikutip Kamis (17/4).
Sementara pada Februari 2025, IPR tercatat sebesar 218,5, tumbuh 2,0 persen secara tahunan. Angka ini pun lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya yang sebesar 0,5 persen. Pada bulan tersebut Ramdan menyebut kinerjanya ditopang oleh kelompok barang budaya dan rekreasi, bahan bakar kendaraan bermotor, dan subkelompok Sandang.
Sebelumnya, untuk penjualan eceran pada Februari 2025 tumbuh sebesar 3,3 persen (mtm), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatat kontraksi sebesar 4,7 persen (mtm). Ramdan menyampaikan di bulan Februari juga terjadi peningkatan karena konsumsi masyarakat meningkat menjelang Ramadan
Sementara dari sisi harga, tekanan inflasi diperkirakan melandai dalam tiga bulan ke depan. Ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Mei 2025 yang tercatat sebesar 148,3, lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya sebesar 159,6. Sedangkan dalam enam bulan diproyeksi stabil dengan IEH Agustus 2025 sebesar 155,5, tidak jauh berbeda dari periode sebelumnya sebesar 155,4.