Jakarta, FORTUNE - Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) memprediksi pasokan minyak goreng akan membanjiri pasar setelah Lebaran. Menyusul penghentian sementara ekspor crude palm oil (CPO) dan turunannya mulai hari ini (28/4), DMSI meramalkan pelarangan bakal dicabut pada Mei nanti.
Plt Ketua DMSI, Sahat Sinaga, mengatakan pelarangan sementara ekspor tersebut tidak perlu direspons berlebihan. "Tak perlu dikhawatirkan. Kami membacanya ini sebagai shifting sementara. Ibaratnya mengisi danau dulu sampai penuh, dari yang tadinya alirannya terbagi ke danau dan ke samudera," kata dia dalam keterangan pers secara virtual, Kamis (28/4).
Apalagi, menurutnya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto telah menegaskan ketika target terpenuhi dan sesuai dengan target harga eceran tertinggi (HET), regulasi akan diubah.
"Hanya sekitar 200 ribu ton per bulan. Enggak akan sulit mereka cepat. Apalagi BUMN sudah punya modal sehingga produsen minyak goreng enggak ada keraguan soal payment. Kenapa saya katakan Mei akan selesai, saat kondisi sulit aja, Kementerian Perindustrian targetkan 191.3000 ton di SIMIRAH, sudah tercapai 190 ribu," kata Sahat.
