Jakarta, FORTUNE - Perusahaan modal ventura East Ventures (EV) turut mendukung peluncuran Biomedical & Genome Science Initiative (BGSi) yang merupakan inisiatif dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam upaya menghadirkan layanan pengobatan presisi bagi masyarakat. Kegiatan peresmian ini berlangsung pada Minggu, 14 Agustus 2022 di Gedung Eijkman RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Managing Partner East Ventures, Roderick Purwana mengatakan, bertepatan dengan perayaan HUT RI ke-77, pihaknya yakin inisiatif ini menjadi bukti nyata membuat Bangsa Indonesia bangkit lebih cepat dan pulih lebih kuat.
“Kami mengucapkan selamat kepada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk pencapaian baru dalam mendukung kemajuan industri kesehatan di Indonesia. Kami berharap partisipasi East Ventures sebagai donatur, dapat turut mengambil peran dalam membawa industri kesehatan dan berbagai penelitian medis di Indonesia ke arah yang semakin baik,” katanya dalam keterangan resmi, Senin (15/8).
BGSi merupakan program inisiatif nasional pertama yang dibuat oleh Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, guna mengembangkan pengobatan yang lebih tepat bagi masyarakat melalui penggunaan teknologi pengumpulan informasi genetik (genom) dari manusia maupun patogen seperti virus dan bakteri atau bisa disebut dengan whole genome sequencing (WGS). Sebelumnya, metode WGS sendiri telah dimanfaatkan dan berperan penting dalam penanggulangan Covid-19 di Indonesia.
“Teknologi ini sangat penting untuk kesehatan masyarakat ke depan. Melalui bioteknologi genome sequencing ini, kemampuan kita untuk mengidentifikasi sumber penyakit dan mengobatinya akan sangat pasti dan personal. Bagusnya kita tahu secara pasti diagnosis dan treatment-nya. Contohnya sakit batuk, walaupun gejalanya sama namun di setiap orang sakitnya bisa berbeda-beda. Dengan adanya BGSi ini, kita bisa identifikasi lebih cepat sakitnya apa, sehingga bisa segera kita obati,” ujar Menkes.