NEWS

Beras Impor 1,5 Juta Ton Akan Masuk Indonesia Awal 2024

Jumlah stok beras yang ada di Bulog mencapai 1,4 juta ton.

Beras Impor 1,5 Juta Ton Akan Masuk Indonesia Awal 2024Pekerja memikul beras impor dari Thailand yang baru tiba di gudang Bulog Sub-Divre Serang di Serang, Banten, Selasa (5/9). ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
06 November 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo, mengungkapkan akan ada tambahan 1,5 juta ton beras impor masuk ke Indonesia pada pertengahan Januari 2024.

“Kita pastikan langsung tersebar seluruhnya,” katanya dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi di Kemendagri, Senin (6/11).

Arief mengatakan stok cadangan beras pemerintah (CBP) di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) sampai akhir tahun masih aman.

Sampai dengan kemarin, jumlah stok beras yang ada di Bulog mencapai 1,4 juta ton.

Selain impor pada awal 2024, Arief mengatakan dalam waktu dekat sisa kuota impor 600.000 ton akan tiba pada pertengahan Desember 2023. Jumlah tersebut merupakan sisa kuota impor 2 juta ton yang telah ditetapkan pemerintah pada awal tahun ini.

“Perintah Presiden [Joko Widodo], stok beras harus selalu di atas 1 juta ton,” ujarnya.

Dia mengatakan percepatan bongkar beras impor terus ditingkatkan dengan menggunakan delapan pelabuhan di seluruh Indonesia. Dengan begitu, beras impor bisa segera didistribusikan ke seluruh Indonesia untuk stabilisasi harga.

Selain itu, untuk menggenjot produksi dalam negeri, penanaman padi juga dipercepat untuk di daerah yang sudah bisa ditanami.

Produksi beras terus menurun

Sementara itu, Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, mengatakan produksi komoditas beras terus menurun, jika menggunakan data produksi pada periode 2021 hingga 2023. 

Menurut BPS, mulai September hingga Desember periode tersebut, produksi beras selalu turun. 

"Ada catatan bahwa 2023 terjadi penurunan produksi beras kalau dibandingkan tahun sebelumnya selama periode September-Desember terjadi penurunan 0,06 juta ton," kata Amalia pada kesempatan yang sama.

Untuk periode Oktober hingga Desember, terjadi penurunan produksi beras sekitar 0,59 juta ton, sementara sepanjang 2023, penurunan produksi beras diperkirakan mencapai sekitar 0,65 juta ton.

Karena alasan tersebut, dia menyatakan bahwa mulai Juli 2023 defisit produksi beras telah terjadi.

Pergeseran negara pengekspor beras ke Indonesia

Tahun ini banyak negara telah membatasi ekspor pangan, termasuk India yang biasanya menjadi salah satu sumber utama beras bagi Indonesia.

Berdasarkan data BPS, impor beras Indonesia dari India mulai menurun dan digantikan oleh impor dari negara lain.

Pada  2023, 74,06 persen beras impor Indonesia berasal dari Vietnam, sekitar 24,35 persen dari Thailand, dan hanya sekitar 0,39 persen dari India.

Per Oktober 2023, beras masih jadi penyumbang utama inflasi tertinggi, disusul cabai rawit, dan cabai merah.

"Beras yang inflasinya 1,72 persen secara bulanan, memberikan andil inflasi sebesar 0,06 persen dari 0,17 persen inflasi bulanan," kata Amalia.

Related Topics