NEWS

KAI Impor 3 KRL Baru dari Jepang Tahun Depan, Nilainya Rp676 Miliar

98 persen KRL yang dimiliki PT KAI Commuter sudah 30 tahun.

KAI Impor 3 KRL Baru dari Jepang Tahun Depan, Nilainya Rp676 MiliarKRL di Stasiun Manggarai. (Dok. KAI)
20 September 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI akan mengimpor tiga rangkaian kereta (trainset) baru dari Jepang untuk memenuhi kebutuhan peremajaan kereta rel listrik (KRL) milik PT KAI Commuter pada 2024.

Pejabat yang melaksanakan tugas (PYMT), Direktur Utama KAI John Robertho, mengatakan kebutuhan biaya untuk impor KRL dari Jepang ini mencapai Rp676,8 miliar.

Berdasarkan proposal harga JR East per 30 Juni 2023, harga satu unit kereta baru dari Jepang adalah Rp18,8 miliar sehingga harga satu rangkaian kereta yang terdiri dari 12 gerbong mencapai Rp225,6 miliar.

Di hadapan Komisi VI DPR RI, Selasa (19/9), dia menjelaskan 98 persen KRL siap guna yang dimiliki PT KAI Commuter sudah berusia lebih dari 30 tahun dengan suku cadang yang juga sudah tidak lagi diproduksi. Selain itu pula, aspek keamanannya mulai menurun.

Dengan kondisi demikian, KAI menilai saat ini armada KRL milik PT KAI Commuter membutuhkan peremajaan dan penambahan sarana baru.

Alasan KAI mengimpor KRL dari Jepang

Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2021 dan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 25 Tahun 2022 tidak memperbolehkan KAI mengimpor KRL bekas dari Jepang lantaran tidak memenuhi kriteria sebagai barang modal bukan baru yang dapat diimpor.

Untuk meningkatkan jumlah kereta yang beroperasi, KAI juga akan membeli 24 rangkaian kereta baru dari PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA yang dengan kisaran harga Rp19,95 miliar per gerbong. Kemudian harga trainset baru dari INKA mencapai Rp239,3 miliar. Sehingga total dana yang bakal  dikeluarkan untuk membeli 24 rangkaian kereta baru diperkirakan mencapai Rp5,74 triliun.

Sedangkan untuk peremajaan kereta lama atau retrofitting, KAI menyerahkannya kepada INKA. John mengatakan pihaknya akan meremajakan 19 rangkaian kereta yang diproyeksikan menelan dana Rp2,23 triliun dengan biaya per rangkaian mencapai Rp117,4 miliar.

"Kami dengan ini akan melakukan pengadaan yang baru. Jadi saat ini kami membutuhkan 24 trainset dari INKA, 19 trainset untuk yang retrofit, dan tiga trainset dari impor," ujarnya.

Mengusulkan PMN Rp2 triliun

Untuk 2024, KAI mengajukan mendapatkan Penyertaan Modal Negera (PMN) senilai Rp2 triliun. Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk pembelian unit kereta dan peremajaan milik KAI dan anak usahanya.

“Usulan PMN ini telah kami komunikasikan dengan Kementerian BUMN dan Kemenko Marves,” ujar John.

Seluruh biaya tersebut masuk dalam total kebutuhan belanja model atau capital expenditure sarana periode 2023-2027 sebesar Rp8,65 triliun.
 

Related Topics