NEWS

Luhut Pastikan Penyaluran CPO Seimbang dari Hulu ke Hilir

Pemerintah ambil langkah strategis dalam percepatan ekspor.

Luhut Pastikan Penyaluran CPO Seimbang dari Hulu ke HilirMenteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan saat konferensi pers usai memberikan arahan di Business Matching Program Minyak Goreng Curah Rakyat (MGCR) di Bali, Jumat (10/6). (Dok. Kemenko Marves).
by
11 June 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, dalam percepatan penyaluran crude palm oil (CPO) dan pengendalian minyak goreng, pemerintah tidak akan membuat para petani, pelaku usaha, serta tentunya masyarakat luas dirugikan. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penyeimbangan target dari hulu hingga hilir.

“Kami berkomitmen untuk terus menjaga agar keseimbangan ini memberikan manfaat utamanya bagi masyarakat banyak dan juga para pelaku usaha yang ada. Presiden menegaskan berkali-kali bahwa beliau tidak ingin para petani dirugikan,” kata Luhut dalam keterangannya, Jumat (10/6).

Menurutnya, pemerintah telah memutuskan mengambil langkah strategis demi melakukan percepatan ekspor. Ada beberapa kebijakan percepatan yang ditempuh, seperti menaikkan rasio pengali dalam masa transisi ini yang mulanya tiga kali menjadi lima kali.

Ada kelonggaran dalam izin ekspor CPO

Sejumlah truk pengangkut Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit mengantre untuk pembongkaran di salah satu pabrik minyak kelapa sawit milik PT.Karya Tanah Subur (KTS) Desa Padang Sikabu, Kaway XVI, Aceh Barat, Aceh, Selasa (17/5/2022). ANTARA FOTO/Syifa Yuli

Selain itu, pemerintah mengizinkan mekanisme pemindah-tangan hak ekspor yang berkontribusi dalam program SIMIRAH. Dengan begitu, izin ekspor yang diperoleh dapat dipindah tangankan satu kali ke perusahaan lainnya.

Berikutnya, pemerintah akan melakukan mekanisme flush out atau program percepatan penyaluran ekspor. Yang mana, pemerintah akan memberikan kesempatan kepada eksportir CPO yang tidak tergabung dalam program SIMIRAH agar dapat melakukan ekspor namun dengan syarat membayar biaya tambahan sebesar US$200 per ton kepada Pemerintah.

"Biaya ini diluar pungutan ekspor dan bea keluar yang berlaku,” ujarnya.

Dengan mekanisme flush out, pemerintah menargetkan setidaknya satu juta ton CPO dapat dieskpor dalam waktu dekat, sehingga akan mendorong percepatan pengosongan tangki-tangki yang selama ini penuh.

Diharapkan, ketika tangki-tangki ini kosong permintaan akan harga tandah buah segar (TBS) terhadap petani akan meningkat kembali. Secara otomatis, akan ada peningkatan harga TBS.

“Pemerintah sepakat bahwa persoalan pengawasan dan distribusi adalah masalah utama dari semua masalah yang ada ini. Untuk itu, penanganan hilir yang mengandalkan kombinasi sistem teknologi informasi atau IT dan pengawasan ketat di lapangan penting untuk harus segera dilaksanakan,” ujarnya.

Pembelian minyak goreng gunakan PeduliLindungi

Ilustrasi palm olein. Shutterstock/nui7711

Related Topics