NEWS

Pupuk Subsidi akan Ditekan, BRI-Pupuk Indonesia Buat Program Makmur

Program Makmur akan menyasar 28 ribu petani.

Pupuk Subsidi akan Ditekan, BRI-Pupuk Indonesia Buat Program MakmurANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/hp

by Eko Wahyudi

01 October 2021

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan Holding BUMN Pupuk, PT Pupuk Indonesia (Persero) membentuk Program Makmur guna mendukung pemberdayaan petani. Kerja sama tersebut dituangkan dalam penandatanganan nota kesepahaman mengenai Sinergi Pemberdayaan Pertanian dan Pemberian Akses Permodalan bagi Petani Indonesia melalui Program Makmur (Mari Kita Majukan Usaha Rakyat)

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan adanya program ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan petani terhadap subsidi, terutama subsidi pupuk. “Kalau pun diberikan subsidi, menurut saya hanya diberikan subsidi di satu titik saja, misalkan petani dikasih kredit bunganya disubsidi oleh pemerintah itu cukup,” kata Sunarso usai penandatanganan nota kesapahaman, Kamis (30/9).

Program Makmur merupakan transformasi dari agrosolution BUMN Pupuk yang dirilis sejak akhir 2020 dan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani. Kerja sama BRI-Pupuk ini ditandai dengan dilakukan penandatangan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) program ini.

1. Petani akan diberikan dana murah

Sunarso mengungkapkan bahwa BRI dan Pupuk Indonesia akan menciptakan ekosistem bisnis yang melibatkan berbagai pihak, seperti pemerintah, offtaker, layanan lembaga keuangan, dan penyediaan pupuk untuk meningkatkan keuntungan para petani dari komoditas yang dihasilkan. Sinergi ini akan memberikan akses dukungan permodalan yang cukup bagi para petani agar dapat mengelola lahan mereka secara produktif dan bernilai tinggi.

“Kesepahaman ini akan membawa dampak nyata bagi petani Indonesia. Kami akan mengikat kerja sama ini melalui perjanjian kerja sama yang lebih kuat agar sokongan terhadap para petani dapat dilakukan secara holistik,” ujarnya.

Para petani, kata Sunarso, dapat memanfaatkan kredir usaha rakyat (KUR) dalam mengembangkan pertaniannya. Nantinya, kreditur hanya dibebankan bunga 6 persen, dan sisa bunga akan dibayarkan oleh pemerintah. Sehingga, dana pinjaman itu dapat dimanfaatkan tidak hanya membeli pupuk, tapi juga untuk alat pertanian lainnya.

"Maka kemudian Makmur ini saya pahami adalah kita mau mencoba mengurangi subsidi dengan cara memperkuat pertanian itu supaya kuat bersaing mengikuti mekanisme pasar dan apanya yang harus diperkuat,” ucapnya.

2. Selain modal, petani diberikan pendampingan

Senada dengan Sunarso, Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman mengungkapkan bahwa program ini adalah sebuah pendampingan dan pengawalan intensif kepada petani dan budidaya pertanian. Dimana petani mendapatkan kemudahan terhadap akses permodalan, agro input seperti pupuk, benih dan pestisida, kawalan teknologi budidaya, hingga jaminan offtaker dan asuransi bila terjadi gagal panen. “Tujuannya adalah untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani”, katanya.

Karena itu, Pupuk Indonesia akan menggelontorkan program di lima titik wilayah Pupuk Indonesia yang mencakup lahan 40 ribu hektare dan 28 ribu petani.