Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
BGP06529.jpg
Empowering a Greener Future: Sudamala Resorts Resmikan PLTS Terintegrasi

Labuan Bajo, FORTUNE - Sudamala Resorts kembali menunjukkan komitmennya terhadap pariwisata berkelanjutan melalui peluncuran dua inisiatif penting di Sudamala Resort Seraya, Labuan Bajo: instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terintegrasi yang kini menggantikan 85 persen kebutuhan listrik resort, serta program restorasi terumbu karang di rumah karang (house reef) resort.

Peresmian ini dilaksanakan oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena, yang didampingi oleh Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, dan Uskup Maximus Regus dari Keuskupan Labuan Bajo. Mereka hadir bersama CEO Sudamala Resorts, Ben Subrata, serta para pemangku kepentingan utama. Kolaborasi ini juga melibatkan Yayasan Sudamala Bumi Insani, Yayasan Bali Blue Harmony, serta mitra teknologi Xurya dan Suryagen.

“Transisi energi dan konservasi terumbu karang ini adalah bukti nyata dari DNA keberlanjutan Sudamala Resorts, dari darat hingga laut,” ujar Ben Subrata, CEO Sudamala Resorts. Sistem PLTS terintegrasi yang terdiri dari 480 panel surya berkapasitas 300 kWp dan sistem penyimpanan energi baterai (770 kWh) telah beroperasi dengan baik selama tiga bulan terakhir. Sistem ini akan menghasilkan sekitar 410.000 kWh energi bersih per tahun dan mengurangi emisi karbon hingga 370 ton CO2, setara dengan menanam lebih dari 4.900 pohon setiap tahunnya.

Sementara itu, program restorasi terumbu karang mencakup area seluas 3,56 hektar, menggunakan metode Modular Artificial Reef Structure (MARRS) yang terbukti efektif dalam memulihkan ekosistem laut sekaligus memberdayakan masyarakat lokal dalam pengelolaan laut yang berkelanjutan.

Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, menyampaikan, “Inisiatif Sudamala Resorts adalah bukti bahwa pariwisata tidak hanya dapat memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga menjadi kekuatan besar dalam menjaga dan memulihkan lingkungan. Ini adalah model pembangunan berkelanjutan yang layak dicontoh di destinasi lain di NTT dan seluruh Indonesia.”

Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, menambahkan, “Kamisangat mendukung kolaborasi ini sebagai wujud nyata dari pariwisata bertanggung jawab. Sudamala telah menunjukkan bahwa pembangunan hijau di Labuan Bajo bukan hanya mungkin dilakukan, tetapi juga efisien secara biaya dan membawa manfaat jangka panjang bagi alam dan masyarakat.”

Sri Nuka, Ketua Yayasan Sudamala Bumi Insani, menyampaikan, “Proyek ini mencerminkan komitmen kami terhadap tindakan berbasis sains yang menjamin keseimbangan ekologis dan keberlanjutan mata pencaharian masyarakat.”

Pariama Hutasoit, Ketua Yayasan Biodiversitas Laut dan Pesisir (Bali Blue Harmony), menambahkan, “Kami berharap kolaborasi ini dapat menginspirasi lebih banyak pelaku pariwisata untuk bergerak bersama demi masa depan laut yang sehat dan berkelanjutan.”

Uskup Maximus Regus, Keuskupan Labuan Bajo, juga menyampaikan pandangan yang terinspirasi dari surat ensiklik Laudato Si’ karya Paus Fransiskus “Seperti yang diingatkan Paus Fransiskus dalam Laudato Si’, segala sesuatu di dunia ini saling terhubung. Merawat bumi sebagai rumah bersama berarti juga merawat sesama dan generasi mendatang. Apa yang dilakukan Sudamala bukan sekadar upaya lingkungan, tetapi pengingat bahwa ketika kita melindungi alam, kita sedang memelihara kehidupan. Ini adalah tanggung jawab moral bersama bagi semua orang, tanpa memandang agama atau latar belakang.”

Acara ‘Empowering a Greener Future’ menegaskan filosofi Sudamala Resorts bahwa keramahan sejati tumbuh dari harmoni dengan alam, dengan mengintegrasikan energi terbarukan, warisan budaya, dan konservasi keanekaragaman hayati sebagai fondasi operasional di seluruh Indonesia.

Dengan terus memperluas kehadirannya di berbagai daerah di Indonesia, Sudamala Resorts berkomitmen membangun lifestyle boutique resorts yang tidak hanya menonjolkan keindahan setiap destinasi, tetapi juga menjaganya. Inisiatif di Labuan Bajo ini menjadi bukti bahwa pariwisata, bila dijalankan dengan hati nurani dan kepedulian sosial, dapat menjadi kekuatan untuk pelestarian dan pembaruan — sebuah kisah yang layak didengar hingga ke penjuru dunia.

Editorial Team