NEWS

Konsumsi Listrik Naik, Pulau Madura Terancam Kena Pemadaman Bergilir

PLN temukan titik panas akibat peningkatan beban.

Konsumsi Listrik Naik, Pulau Madura Terancam Kena Pemadaman BergilirDok. Istimewa
12 April 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Pulau Madura terancam mengalami pemadaman bergilir akibat kenaikan konsumsi listrik selama Ramadan. Hal itu diketahui setelah PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur & Bali (UIT JBM) menemukan hotspot atau titik panas akibat meningkatnya beban listrik yang disalurkan dari 74 Megawatt (MW) menjadi 88 MW.

"Sebelumnya kami telah menemukan adanya hotspot pada T.15 Kenjeran-Gilitimur saat terjadi beban puncak di Madura. Beban itu akibat banyaknya aktivitas malam pada Ramadan, sehingga ada peningkatan pemakaian listrik, dan tugas kami harus selalu menjaga keandalan sistem," kata General Manager UIT JBM Didik F Dakhlan dalam siaran resminya, Senin (11/4).

Usai menemukan titik panas, kata Didik, tim PLN telah melakukan pencegahan pemadaman dengan cara  memperbaiki menara pertemuan (Sealing End) antara Saluran Udara Tegangan Tengah (SUTT) dengan Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) T.15 Kenjeran-Gilitimur yang menyalurkan listrik ke Pulau Madura, sebelum melalui SKTT 150 kV.

"Dengan dilakukannya pekerjaan oleh Tim PDKB membuat penyaluran listrik ke Pulau Madura tidak mengalami pemadaman. Tim tetap semangat melakukan pekerjaan meski sedang menjalankan ibadah puasa, semoga tidak ada gangguan dalam penyaluran listrik ke seluruh pelanggan," kata Didik.

Dengan demikian PLN telah menyelamatkan 264 MW listrik dan akan terus melakukan pemantauan pada sebagian titik baik SUTT maupun SUTET yang berpotensi memunculkan hotspot.

"Tugas kami adalah menjaga keandalan serta kontinuitas dalam penyaluran energi listrik merupakan tugas utama yang diemban PLN," kata Didik.

Gangguan di Pulau Madura

Sebelumnya, Pulau Madura pernah mengalami pemadaman bergilir beberapa waktu lalu akibat gangguan penghantar Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 150 kV Ujung-Bangkalan.

Gangguan itu terjadi dalam sepekan sejak 26 Februari dan menyebabkan berkurangnya beban sebesar 15 megawatt (MW) pada siang hari dan 60 MW di malam hari. Dampaknya, listrik di beberapa wilayah Pulau Madura padam.

Kendati demikian, PLN berhasil melakukan proses pemulihan dengan mengoperasikan 73 unit genset berkapasitas 5,6 MW yang didatangkan dari Jakarta Raya, Banten, Jawa Barat dan Jawa Tengah untuk mendukung pemulihan sementara di wilayah terdampak.

PLN juga memasang genset di Gardu Induk Sampang berkapasitas 14,2 MW untuk mengurangi beban padam yang beroperasi secara bertahap.

Related Topics