NEWS

Cegah Kebakaran, Pertamina Gelontorkan Rp8,94 T untuk Penangkal Petir

Pertamina lakukan 4 langkah pencegahan kebakaran kilang.

Cegah Kebakaran, Pertamina Gelontorkan Rp8,94 T untuk Penangkal PetirDirektur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati (tengah) menyampaikan paparan dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)
04 April 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan telah melakukan berbagai perbaikan untuk mencegah terjadinya insiden kebakaran pada kilang milik perseroan. Salah satunya dua lapis proyek penangkal petir (lightning protection systems) dengan dana mencapai US$600 juta atau sekitar Rp8,94 triliun (kurs Rp14.096 per US$).

"Itu effort yang kita lakukan dan untuk itu kita sudah lakukan spending sekitar US$600 juta, " ujarnya dalam rapat di Komisi VII, Selasa (4/4).

Nicke menuturkan, pemasangan sistem penangkal petir tersebut dilakukan seiring resiko besar sambaran petir yang menyebabkan kebakaran dan ledakan pada fasilitas kilang. Salah satunya, yang menjadi penyebab kebakaran Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat pada 29 Maret 2021.

Pascakebakaran tersebut, Pertamina melakukan audit melalui International Sustainability Rating System (ISRS) dan memetakan sejumlah risiko pada kilang. Kemudian satu per satu rekomendasi audit tersebut dijalankan berdasarkan skala prioritas, salah satunya pemasangan sistem penangkal petir.

Terbukti hal tersebut berhasil mencegah kejadian serupa terulang. Pada 3 Desember 2022, misalnya, kilang Cilacap tetap aman meski 17 kali sambaran petir.

"Apa yang sudah kita lakukan setelah insiden Balongan tahun lalu (2021), kami sudah melakukan audit oleh international auditor dengan menggunakan International Sustainability Rating System dan itu secara global praktis digunakan, jadi ISRS Level 9, itu level tertinggi untuk migas," tutur Nicke.

Langkah pencegahan lain 

Selain sistem penangkal petir, Pertamina juga telah merealisasikan sejumlah langkah pencegahan yang menjadi prioritas utama antara lain risiko overflow.

"Overflow karena itu terjadi di satu kasus, sehingga menjadi suatu penyebab kebakaran. Itu pun progresnya di kilang-kilang mana yang sudah dilakukan, overflow management," tambahnya.

Risiko selanjutnya adalah lonjakan temperatur secara tiba-tiba pada gas hidrogen, seperti sempat terjadi pada Kilang Balikpapan.

Sistem pencegahan tersebut juga sudah diterapkan pada Kilang Dumai sehingga meminimalisir risiko ledakan gas pada kecelakaan pada Sabtu (4/1) pekan lalu. Dalam insiden tersebut, api akibat kebakaran dapat dipadamkan dalam kurun waktu singkat.

"Ketiga, kasus Balikpapan, high temperature hydrogen attack, ini sudah masuk dalam program kita, sehingga sudah dilakukan. Ini kebocoran hidrogen di Dumai kemarin bisa dipadamkan dalam waktu 9 menit. Jadi ini sebagai salah satu bukti bahwa program yang dijalankan bisa meminimalkan risiko. Nanti kita lihat penyebab kebocorannya," imbuhnya.

Langkah terakhir yang dilakukan adalah dengan sulfidation, yakni memperbarui peralatan kilang agar dapat mengolah minyak mentah dengan sulfur tinggi dengan lebih aman.

"Keempat, sulfidation. Kilang-kilang kita dengan teknologi lama hanya bisa memproses yang sulfurnya rendah, jadi crude-crude mahal. Program yang dilakukan RDMP, revamping kita agar kilang-kilang ini bisa memproduksi yang sulfurnya tinggi, sehingga harga lebih murah, sehingga crude cost bisa diturunkan," pungkasnya

Related Topics