NEWS

PLN Dapat Pinjaman Rp12 Triliun untuk Transisi Energi

Pinjaman berasal dari perbankan dalam negeri.

PLN Dapat Pinjaman Rp12 Triliun untuk Transisi EnergiPenandatanganan kerja sama fasilitas pinjaman bilateral konvensional bersama PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dalam mendukung transisi energi di Indonesia. (Doc: PLN)
02 January 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT PLN (Persero) mendapatkan dukungan green loan atau pembiayaan hijau dari beberapa lembaga keuangan nasional sebesar Rp12 triliun. Hal ini ditandai melalui penandatanganan beberapa fasilitas pinjaman dengan sejumlah pihak di Kantor Pusat PLN, Jumat (29/12).

PLN meneken perjanjian sindikasi dengan PT Bank Mandiri (Persero), Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk., PT Bank Central Asia, Tbk. dan PT Bank Syariah Indonesia, Tbk. Selain itu, PLN juga mendapatkan fasilitas pinjaman bilateral dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) (Persero). 

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan dukungan dari Lembaga Keuangan Nasional merupakan bukti kekuatan Indonesia saat ini dalam mewujudkan Transisi Energi

"Saat ini, PLN memiliki berbagai langkah strategis untuk bisa mendorong Indonesia sebagai negara hijau," kata Darmawan dalam keterangan resmi yang dikutip Selasa (2/1).

Direktur Keuangan PLN, Sinthya Roesly, menyatakan PLN membutuhkan beragam kerja sama pembiayaan untuk bisa menjalankan proyek transisi energi. Pembiayaan hijau yang barusan dikantongi merupakan bentuk kepercayaan Lembaga Keuangan Nasional kepada PLN dalam menjalankan program strategis.

"Salah satu kunci untuk mencapai target bersama NZE (Net Zero Emissions) di tahun 2060 adalah pinjaman dengan biaya murah seperti yang diwujudkan dalam kerja sama pada hari ini. Ke depan, kebutuhan investasi PLN masih cukup besar," ujar Sinthya.

Dalam sindikasi ini, Bank Mandiri ditunjuk sebagai koordinator pembiayaan hijau .

Senior Executive Vice President Corporate Banking Bank Mandiri, Arief Ariyana, mengatakan kolaborasi ini merupakan dukungan nyata lembaga keuangan terhadap PLN dalam mempercepat proyek infrastruktur ketenagalistrikan dan juga program lainnya.

"Dukungan fasilitas pembiayaan ini juga sekaligus merupakan bentuk komitmen perbankan yang mendorong penerapan keuangan berkelanjutan melalui integrasi aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola dalam kegiatan bisnis kami,” ujar Arief.

Kepala Divisi Usaha Syariah SMI, Arief Subekti, mengatakan PLN merupakan mitra utama SMI. Maka dari itu, ajakan partisipasi yang diberikan kepada SMI dalam mendukung program PLN terkait pembiayaan hijau merupakan hal yang sangat istimewa.

“Apalagi SMI [berposisi] sebagai country platform manager dalam transisi energi. Banyak sekali hal yang diharapkan oleh stakeholder kami untuk bekerja sama, dan kami melihat PLN ini partner utama dalam skenario Indeks Pembangunan Manusia (IPM) ke depan,” kata Arief.

Fasilitas pembiayaan hijau ini dilakukan melalui skema konvensional dan syariah. Fasilitas pinjaman sindikasi terdiri dari skema konvensional senilai Rp9 triliun dan skema syariah Rp1 triliun. Kemudian, fasilitas pinjaman bilateral terdiri dari skema konvensional Rp1 triliun, dan skema syariah Rp1 triliun.  

Fasilitas pembiayaan berjangka waktu 10 tahun, dan akan dimanfaatkan untuk mendanai proyek infrastruktur ketenagalistrikan dan program lainnya yang memenuhi kriteria kelayakan berdasarkan PLN Green Financing Framework.

Related Topics