Jakarta, FORTUNE - Pemerintah berkeinginan mengurangi impor gandum, guna mengurangi dampak larangan ekspor pangan berkepanjangan oleh sejumlah negara. Sebagai gantinya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin mencetak 154 ribu hektare lahan untuk ditanami sorgum hingga tahun 2024.
"Kami harus mengembangkan tanaman pengganti dari gandum," kata Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto saat konferensi pers usat Rapat Internal dengan Presiden Jokowi, Kamis (4/5).
Untuk peta jalan pengembangan sorgum, pemerintah rencananya akan membuka 115.000 hektare lahan untuk budidaya pada 2023. Kemudian dilanjutkan tahun 2024 dengan menyiapkan lahan seluas 154.000 hektare.
Hingga Juni 2022, Airlangga menjelaskan realisasi luas tanam sorgum baru mencapai 4.355 hektare dan tersebar di enam provinsi.
Luas tanam sorgum tersebut memiliki perkiraan produksi sebesar 15.243 ton atau dengan produktivitas 3,63 ton per hektare. Luasan tersebut akan dipersiapkan oleh Kementerian Pertanian dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
“Oleh karena itu, arahan Bapak Presiden adalah pilot project ini harus diintegrasikan juga dengan peternakan sapi dan juga tentunya dari batang pohon sorgum yang juga bisa dijadikan sebagai bioethanol,” ujarnya.