Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Gen Z & Milenial Berpotensi Bakal Teken KPR, Simak Katalisnya

ilustrasi perumahan (wikimedia commons/aldo samulo)
Intinya sih...
  • Perumahan diproyeksi positif pada 2025, menyasar Gen Z & Milenial.
  • Program pembangunan 3 juta rumah dan perpanjangan PPN-DTP jadi katalis pembelian rumah.

Jakarta, FORTUNE - Pasar properti, terutama perumahan, diproyeksi positif pada 2025 menyusul bergulirnya kebijakan pemerintah mengenai program 3 juta rumah serta kebijakan perpanjangan pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN-DTP).

Dalam risetnya yang berjudul Pinhome Indonesia Residential Market Report 2024 & Outlook 2025, platform end-to-end properti, Pinhome, menyatakan beleid tersebut membuka kemungkinan besar bagi anak-anak muda memiliki rumah.

Sebagai perbandingan, riset Inventure menunjukkan 65 persen Gen Z merasa tidak yakin sanggup membeli rumah dalam tiga tahun ke depan.

Salah satu faktor utamanya adalah tingginya harga properti, dengan 80 persen Gen Z menganggap harga rumah saat ini terlalu tinggi dan sudah di luar jangkauan.

Inventure menyatakan ketidakpercayaan diri itu dipicu oleh kenaikan harga properti yang melampaui laju peningkatan pendapatan masyarakat, khususnya generasi muda.

Sekitar 65 persen dari responden Gen Z pada survei Inventure merasa kesulitan membeli rumah karena pendapatan yang rendah.

Ini sejalan dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan jumlah kelas menengah di Indonesia turun hampir 10 juta dalam lima tahun terakhir.

Karena rata-rata Gen Z ini berasal dari kelas menengah, mereka terjepit karena tidak cukup miskin untuk menerima bantuan, dan tidak cukup kaya untuk membeli rumah tanpa cicilan panjang.

Riset Pinhome menyatakan program pembangunan 3 juta rumah sejalan dengan tingginya permintaan terhadap rumah sederhana, dan keselarasan antara pasokan dan kebutuhan diharapkan dapat memperluas akses kepemilikan rumah, terutama bagi segmen masyarakat yang selama ini mengalami keterbatasan daya beli.

Pinhome melaporkan permintaan rumah sederhana dengan segmen harga Rp200 juta di Kabupaten Tangerang melonjak, khususnya di kecamatan seperti Sepatan, Pasar Kemis, dan Rajeg, yang secara tahunan tumbuh 120 persen.

Melihat tren ini, daerah-daerah dengan lonjakan permintaan rumah sederhana yang tinggi secara tahunan (YoY), seperti Bandar Lampung (melonjak 593 persen), Kota Balikpapan (555 persen), Kabupaten Sukabumi (292 persen), dan Kabupaten Malang (265 persen) dapat menjadi prioritas pemerintah dalam menentukan lokasi pembangunan.

Dengan demikian, distribusi rumah dapat beriring dengan kebutuhan masyarakat.

Selain itu, perpanjangan PPN-DTP 100 persen hingga Juni 2025 dapat meningkatkan pembelian rumah di bawah Rp2 miliar. Program yang sama pada tahun lalu terbukti mendorong peningkatan 54 persen dari kuartal IV-2023 hingga kuartal IV-2024, dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Perpanjangan program pada 2025 diharapkan dapat melanjutkan tren positif tersebut, terutama dengan fokus pada konsumen rumah pertama.

Sebagai tambahan, penurunan BI Rate juga tidak bisa dikesampingkan. Data Pinhome menunjukkan penurunan BI Rate pada September 2024 dari 6,25 persen menjadi 6 persen berdampak positif pada transaksi KPR/KPA.

Penurunan BI Rate pada Januari 2025 menjadi 5,75 persen diprediksi akan semakin memperkuat daya beli masyarakat dan meningkatkan transaksi properti untuk kuartal I-2025.

Selain katalis tersebut, minat pembelian rumah diprediksi akan meningkat di luar pulau Jawa karena adanya konektivitas jalan antar-daerah.

Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang telah mencapai 1.042 km dari target 3.000 km, dan melintasi 8 provinsi di Pulau Sumatra, menjadi pendorong pembelian rumah di luar Jawa.

Menurut riset Pinhome, konektivitas antar-daerah dapat mendorong munculnya kawasan ekonomi baru sehingga menarik minat pengembang perumahan.

Hal ini tecermin pada pertumbuhan signifikan inventori rumah dijual di provinsi-provinsi yang dilalui JTTS.

Pada 2024, Riau, misalnya, mengalami peningkatan 143 persen dibandingkan dengan 2023, kemudian Lampung tumbuh 132 persen secara tahunan, dan Sumatra Utara melonjak 123 persen pada 2024.

“Dengan temuan ini, kami percaya peluang kepemilikan rumah bagi Milenial dan Gen Z akan lebih nyata dengan dorongan kebijakan serta pembangunan strategis yang lebih merata di wilayah Indonesia,” kata Dayu Dara Permata, CEO & Founder Pinhome.

Share
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us