Imbas AI, Cina Tindak Tegas Penyebar Berita Palsu di Pasar Saham

Jakarta, FORTUNE - Komisi Regulasi Sekuritas Cina akan meningkatkan pengawasan terhadap informasi palsu di pasar saham. Mereka akan bekerja sama dengan pihak kepolisian demi menindak tegas pelaku penyebaran berita palsu yang semakin marak dengan munculnya kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Dilansir dari Reuters, Senin (17/3), Shanghai Securities News melaporkan bahwa kecerdasan buatan telah menjadi alat baru membuat dan menyebarkan informasi menyesatkan yang ditujukan menipu investor atau memanipulasi saham, memikat investor dengan prospek mendapatkan untung secara cepat.
Munculnya DeepSeek
Peningkatan aktivitas perusahaan AI Cina, DeepSeek, telah mendorong investor ritel dan manajer investasi menggunakan AI demi mempermudah mereka mengevaluasi perusahaan dan berinvestasi.
Kendati demikian, adopsi teknologi tersebut juga menimbulkan risiko. Pasalnya, mereka akan menjadi rentan terhadap berita palsu yang diciptakan oleh kecerdasan buatan.
Dalam informasi terpisah, Securities Times memaparkan bahwa Komisi Regulasi Sekuritas Cina akan lebih proaktif dalam menghilangkan rumor di pasar saham dengan mengeluarkan klarifikasi terkait hal ini. Komisi tersebut juga akan memperkuat edukasi dan panduan investor untuk meningkatkan kemampuan investor dalam mengenali informasi palsu.
Laporan oleh Securities Times dan Shanghai Securities News tersebut bertepatan dengan Hari Hak Konsumen Sedunia pada 15 Maret, yang telah menjadi acara televisi dan media sosial utama di Cina untuk mempromosikan perlindungan konsumen.
Deepseek sendiri merupakan model kecerdasan buatan atau artificial intelligent (AI) berbasis large language model (LLM) asal Cina yang telah diblokir di beberapa negara besar seperti Amerika Serikat, Italia, Australia, hingga Korea Selatan. Bahkan, perusahaan rintisan tersebut pun kini beroperasi di bawah pengawasan ketat pemerintah Cina.
Alasan pemblokirannya adalah adanya kekhawatiran pada keamanan data.
Aplikasi chatbot tersebut diluncurkan untuk menjadi pesaing kuat platform AI lain seperti ChatGPT dan Open AI.