Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Dok. Kementerian PUPR

Jakarta, FORTUNE - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menargetkan pengerjaan pembangunan infrastruktur dan fasilitas penunjang pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023 dapat rampung awal Mei mendatang. 

Hal itu diungkapkan saat meninjau pekerjaan infrastruktur dan fasilitas pendukung  Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 yang akan diadakan 9 hingga 11 Mei 2023 mendatang di Labuan Bajo dan Tana Mori, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Rangkaian kegiatan tinjauan tersebut meliputi peninjauan Jalan Yohanes Sehadun (depan Bandara Komodo), parkir VVIP di Kantor Bupati Manggarai Barat, Puncak Waringin, jalan dan pedestrian Sp. Silvia – Sp. Binongko, Mako Polres Manggarai Barat, promenade di kawasan Marina, hingga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tana Mori yang menjadi salah satu venue KTT ASEAN 2023.

Menteri Basuki menginstruksikan agar semua pekerjaan konstruksi, baik di Labuan Bajo maupun Tana Mori dilakukan dengan metode dan kualitas yang terbaik. 

“Saya minta agar terus dijaga dan ditingkatkan kualitas infrastrukturnya sesuai standar penyelenggaraan acara internasional. Jangan main-main, kualitas pekerjaan harus jadi prioritas nomor satu. Terutama pada infrastruktur jalan, segara tingkatkan kualitas aspalnya,” kata Basuki dikutip dari keterangan resmi, Kamis (27/4). 

Ia pun meminta agar semua pekerjaan dilakukan dengan rapi dan bersih, memperhatikan estetika dan penghijauan di setiap area venue dan koridor jalan akses KTT ASEAN, agar lingkungan menjadi lebih asri dan tidak gersang.

"Setelah pekerjaan konstruksi selesai harus diiringi dengan pembersihan material sisa dan penyemprotan dengan air agar area konstruksi tetap rapi dan bersih. Setiap area, termasuk media jalan dan jalur pedestrian, juga harus ditanami berbagi macam tanaman seperti pohon flamboyan, sakura NTT, kelapa, dan sebagainya.” ujarnya. 

Progress pembangunan

Peningkatan fasilitas penunjang di Labuan  Bajo - Tana Mori dilakukan Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) NTT Direktorat Jenderal Cipta Karya dan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) NTT Direktorat Jenderal Bina Marga.

Peningkatan fasilitas dan penataan kawasan dan koridor jalan ini diharapkan mampu mendukung keamanan dan kenyamanan selama penyelenggaraan KTT ASEAN berlangsung. 

Progres pekerjaan peningkatan fasilitas penunjang di Kawasan Labuan Bajo saat ini diklaim telah mencapai 73 persen, diikuti progres pekerjaan di KEK Tana Mori mencapai 94 persen. “Target penyelesaian semua pekerjaan pada awal Mei 2023, sebelum penyelenggaraan KTT ASEAN berlangsung,” ujarnya.  

Adapun, lingkup pekerjaan yang sedang dilakukan di Kawasan Labuan Bajo meliputi pembangunan Mako Polres Manggarai Barat, penataan Promenade Marina Labuan Bajo Zona 4, peningkatan kualitas lanskap koridor jalan Labuan Bajo. Berikutnya, penataan lahan parkir VVIP kantor Bupati Manggarai Barat, penataan jalan dan trotoar Sp. Binongko – Sp.Sylvia (Jl. Waecicu), dan penataan median Jalan Yohanes Sehadun (depan Bandara Komodo). 

Sedangkan pekerjaan yang dilakukan di KEK Tana Mori meliputi pembangunan Roundabout Beach Club, Shelter Dermaga, pemasangan geomat pada koridor jalan Kawasan Tana Mori, penataan bundaran pintu masuk Kawasan ITDC, dan perkuatan lereng dan stabilisasi tanaman pada ruas jalan Labuan Bajo – Tana Mori yang telah diresmikan Presiden Jokowi pada 14 Maret 2023.

Kementerian PUPR juga membangun Embung Anak Munting di antara Labuan Bajo menuju Tana Mori di Desa Warloka, Kecamatan Komodo. Embung Anak Munting memiliki kapasitas tampung 159 ribu meter persegi dan luas genangan 4,5 hektare dengan fungsi utama untuk konservasi dan mendukung pariwisata di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo dalam rangka KTT ASEAN. 

Editorial Team

EditorEkarina .