Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kena "Jet Lag" Parah Usai Ramadan? Cobalah Beberapa Hal Ini

ilustrasi olahraga jogging (unsplash.com/alex mcCarthy)

Jakarta, FORTUNE - Satu hal yang biasa terjadi usai Ramadan adalah perubahan pada rutinitas tidur dan makan. Kebiasaan sahur dan tidur larut malam kemungkinan masih terbawa hingga perayaan Idulfitri.

Nah, setelah perayaan Idulfitri lewat dan rutinitas kerja normal menanti, bagaimana cara mengatasi "jet lag" pasca-Ramadan agar terhindar dari kantuk berlebihan, sakit kepala, dan perubahan suasana hati?

Berikut sejumlah kiatnya, seperti dilansir oleh laman Al Arabiya:

Mengatur jadwal tidur secara bertahap

Jangan harap tubuh bisa langsung menyesuaikan diri setelah sebulan mengalami perubahan pola tidur. Coba majukan jam tidur dan bangun secara perlahan. Misalnya, hari pertama coba tidur pukul 21 dan bangun pukul 5 pagi. Hari berikutnya, akan lebih mudah untuk kembali ke jam tidur normal.

Kembali ke pola makan tiga kali sehari

Sama seperti tidur, perubahan kebiasaan makan dari malam hari ke siang hari juga sebaiknya dilakukan bertahap. Kembali makan tiga kali sehari dan dua kali camilan tidak hanya membantu mengatasi "jet lag," tapi juga meningkatkan metabolisme yang mungkin melambat selama puasa.

Paparkan diri pada cahaya terang minimal satu jam setelah bangun

Semakin banyak cahaya matahari yang Anda dapatkan, semakin mudah tubuh menyesuaikan jam biologisnya dan melawan kantuk pada siang hari. Terutama setelah bangun, usahakan terpapar cahaya terang, bisa dengan keluar rumah atau duduk pada ruangan yang cerah.

Hindari makanan tinggi kalori, gula, dan lemak

Anda mungkin tergoda untuk makan enak setelah sebulan berpuasa. Tetapi, makanan tinggi gula atau lemak bisa menyebabkan masalah pencernaan seperti sakit perut, asam lambung, gangguan tidur, dan mual. Boleh saja sesekali makan manis, tapi ahli kesehatan menyarankan untuk tetap mengonsumsi banyak buah, sayuran, protein tanpa lemak, dan lemak sehat selama dan setelah Lebaran.

Jaga hidrasi tubuh

Ramadan mungkin membuat sebagian dari kita sedikit mengalami dehidrasi. Penting untuk minum banyak cairan setelah bulan puasa. Lebih dari separuh berat badan kita terdiri dari air, dan setiap sel, jaringan, serta organ tubuh membutuhkan air untuk berfungsi.

Selain air biasa, buah dan sayuran juga mengandung banyak air dan bahkan bisa lebih menghidrasi karena kandungan elektrolit dan mineralnya.

Berolahraga

Olahraga bisa membantu mengatasi "jet lag" pasca-Ramadan? Bahkan aktivitas ringan seperti jalan kaki, peregangan, atau membersihkan rumah bisa membantu tidur lebih nyenyak pada malam hari. Olahraga berat sebaiknya dilakukan pagi atau siang hari. Olahraga berat pada malam hari justru bisa membuat sulit tidur.

Hindari cahaya terang ketika malam

Sebisa mungkin menghindar dari menonton TV, melihat komputer, atau menggunakan layar terang lainnya dua jam sebelum tidur. Semua jenis cahaya menekan produksi hormon tidur melatonin, tapi cahaya biru gelombang pendek dari layar adalah yang paling mengganggu jam biologis tubuh.

Mandi air hangat sebelum tidur

Melakukan ini sebelum tidur tidak saja membantu tubuh dan pikiran rileks, tapi juga penurunan suhu tubuh setelah mandi juga bisa membuat rasa kantuk datang.

Tidur siang singkat

Memaksa tubuh untuk istirahat pada malam hari dan aktif pada siang hari adalah satu-satunya cara mengatasi "jet lag". Jika benar-benar tidak tahan, boleh saja tidur siang sebentar. Tapi, batasi tidur siang maksimal 30 menit agar tidak merasa lemas saat bangun, dan jangan tidur siang setelah jam 4 sore agar tidak kesulitan tidur pada malam hari.

Share
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us