Mengenal Material Baja dan Ragam Jenisnya

26 Agu 2024, 14:14 WIB

Shutterstock/TGeorge

Jakarta, FORTUNE – Indonesia adalah salah satu negara yang terkenal sebagai produsen sekaligus pengekspor baja di dunia. Baja merupakan salah satu jenis material logam yang paling umum digunakan di seluruh dunia.

Material ini terbuat dari paduan logam besi (Fe) dan karbon (C), dengan penambahan unsur-unsur lain, seperti nikel (Ni), krom (Cr), mangan (Mn), vanadium (V), Molibdenum (Mo), Silikon (Si), dan Alumunium (Al). Komposisi ini memberikan sifat-sifat khusus pada baja.

Menurut laman alvindocs.com, baja berperan penting dalam sejarah peradaban manusia, terutama dalam evolusi teknologi dan industri. Sejarah perkembangan baja mencerminkan evolusi teknologi dan industri manusia dari masa ke masa, mulai dari pembuatan besi yang sederhana hingga proses pembuatan baja modern yang sangat efisien. Dengan kata lain, baja adalah salah satu material penting yang membangun peradaban modern manusia.

Dalam perkembangannya, baja kerap diaplikasikan ke banyak hal, seperti konstruksi gedung, transportasi, permesinan, properti, sampai dengan peralatan rumah tangga.

Dengan demikian, banyak jenis material baja yang umum digunakan di sekitar kehidupan manusia. Berikut beberapa jenis baja dan pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari.

Baja Karbon

Ilustrasi industri baja. Shutterstock/ABCDStock

Baja karbon atau carbon steel adalah jenis baja yang mengandung unsur karbon sebagai unsur utama dalam komposisinya. Meski kandungannya tak sebanyak karbon, pada jenis ini biasanya terdapat juga kadar unsur lain, seperti mangan dan silikon.

Jenis baja karbon ini bisa dikategorikan menjadi tiga tipe berdasarkan kandungan karbon di dalamnya, yakni:

Low Carbon Steel (Baja Karbon Rendah)
Tipe ini memiliki kandungan karbon yang rendah, biasanya kurang dari 0,3 persen dan merupakan baja yang sangat lentur dan mudah dibentuk, sehingga cocok untuk peralatan yang memerlukan proses pembentukan seperti pembuatan lembaran logam, pipa, kabel, dan baut.
Medium Carbon Steel (Baja Karbon Menengah)
Kandungan karbon pada medium carbon steel ada pada 0,3 hingga 0,6 persen. Baja ini tentunya memiliki kekuatan yang lebih tinggi daripada jenis low carbon steel dan biasa digunakan dalam pembuatan roda gigi, poros, dan komponen mesin lain yang memerlukan kekuatan dan keuletan.
High Carbon Steel (Baja Karbon Tinggi)
Jenis baja karbon ini memiliki kandungan karbon paling tinggi, yaitu lebih dari 0,6 persen. Jadi, sudah dipastikan bahwa kekuatannya lebih besar dari dua jenis lainnya, namun tingkat keuletannya sangat rendah. Oleh karena itu, tipe ini sering digunakan dalam aplikasi yang memerlukan kekuatan yang tinggi, seperti pisau, paku, dan perkakas tangan.

Baja Paduan

Ilustrasi: besi baja PT Long Teng.

Baja paduan atau dikenal juga sebagai Alloy steel adalah baja yang mengandung unsur-unsur paduan seperti nikel, krom, molibdenum, vanadium, dan lainnya sebagai tambahan pada unsur karbon dan besi.

Penambahan unsur paduan ini memberikan sifat-sifat khusus pada baja, seperti ketahanan terhadap korosi, kekuatan yang lebih tinggi, dan ketahanan terhadap suhu tinggi. Dengan karakteristik ini, alloy steel sering digunakan dalam industri otomotif, kedirgantaraan, dan pembuatan peralatan berat.

Baja Anti Karat

HRC. (Dok. Kemendag)

Jenis ini juga sering disebut sebagai stainless steel, merupakan jenis baja yang mengandung minimal 10,5 persen krom dalam komposisinya, yang membentuk lapisan oksida pelindung di permukaannya.

Kandungan ini membuat stainless steel sangat tahan terhadap korosi dan oksidasi, sehingga ideal untuk aplikasi yang sering kontak dengan air atau lingkungan korosif adalah masalah utama.

Ada berbagai jenis stainless steel, seperti austenitik, ferritik, dan martensitik, masing-masing dengan sifat-sifat yang berbeda untuk aplikasi yang beragam seperti peralatan dapur, peralatan medis, dan struktur bangunan tahan korosi.