Sebelum Jakarta, Ini 5 Negara yang Terapkan Jalan Berbayar ERP

Baru-baru ini pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuat wacana baru. Pemerintah telah berancang-ancang akan menerapkan jalan berbayar elektronik atau Electronic Road Pricing (ERP)
Namun, sebelum kebijakan tersebut direalisasikan, rupanya terdapat 5 negara yang terapkan jalan berbayar ERP.
Adapun konsep jalan berbayar ERP adalah sejumlah kendaraan baik yang menggunakan bahan bakar bensin atau tenaga listrik yang melintasi pada jalan dan jam tertentu harus membayar sejumlah tarif.
ERP bertujuan agar pengendara dapat menahan diri membawa kendaraan pribadi, sehingga diharapkan dapat mengurangi kemacetan.
Hal ini tentu menuai pro dan kontra di masyarakat. Topik ini kembali mengemuka setelah kebijakan tersebut masuk dalam rancangan peraturan daerah (Raperda) Pengendalian Lalu Lintas Secara Elektronik yang dibahas oleh DPRD Provinsi DKI Jakarta.
Meski demikian, kebijakan ERP rupanya telah diterapkan lebih dulu di berbagai negara. Penerapan ini terbilang sukses di sebagian kota dalam mengurangi kemacetan.
Dikutip akurat.co, berikut lima negara yang terapkan jalan berbayar ERP. Simak selengkapnya!
1. Inggris

Negara yang terapkan jalan berbayar ERP adalah Inggris, yakni sejak tahun 2003. Adapun program ini dikhususkan untuk zona-zona tertentu demi mengurangi kemacetan. Di Londoh, jalan berbayar ini disebut dengan London Congestion Charging Scheme (LCCS).
Para pengendara yang melewati jalan tertentu setiap Senin hingga Jumat, pada pukul 07.00 hingga 18.20 akan dikenai tarif 8 pound atau Rp114 ribu.
Pada tahun 2005, Menteri Transportasi juga menerapkan Teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) untuk jalan berbayar. Teknologi ini diterima dan digunakan untuk skema jalan berbayar di sejumlah perkotaan.
2. Singapura

Singapura menjadi negara pertama yang mengadopsi sistem ERP. Hal ini disebabkan karena jumlah kendaraan terus meningkat dibanding pertambahan panjang jalan.
Mengutip laman pengelola ERP Singapura, Land Transport and Authority (LTA), sekali melintas pengendara harus membayar S$0,25 atau Rp3.550 hingga S$10,00 atau Rp142.150. Harga ini tergantung dari jenis kendaraan, lokasi, waktu, dan tingkat kepadatan jalan.
ERP di Singapura berlaku setiap hari kerja dimulai pukul 07.00 hingga 17.30.
3. Jerman

Negara yang terapkan jalan berbayar adalah Jerman. Sama seperti Inggris, negara ini menggunakan GNSS pada sistem ERP. sistem berbayar ini disebut dengan LKW Maut.
Adapun LWK Maut diperuntukkan untuk truk dengan berat kotor kendaraan yang sama atau lebih dari 12 ton, yang berlaku pada jam-jam sibuk.
Anda tidak bisa macam-macam, karena pemerintah Jerman mengerahkan 300 armada kendaraan dengan 540 petugas untuk berpatroli.
4. Swedia

Di Swedia, tepatnya di kota Stockholm, sistem ERP ini berlaku pukul 06.30 hingga 18.30 di setiap hari kerja. Akan tetapi, terdapat pengecualian untuk kendaraan tertentu, seperti taksi, kendaraan darurat, bus, mobil ramah lingkungan, dan pengendara yang berasal dari pulau Lidingo yang terisolasi.
Sejak sistem ERP ini berlaku tahun 2007, terjadi penurunan kepadatan lalu lintas sebesar 25 persen.
5. Belgia

Belgia mulai memberlakukan sistem jalan berbayar sejak April 2006. Negara ini menggunakan GNSS beranama Viapass. Adapun kendaraan berat lebih dari 3,5 ton dikenakan pula biaya tol pada jalan tersebut.
Itulah tadi sejumlah negara yang terapkan jalan berbayar ERP. Apakah Anda setuju sistem ERP ini diterapkan di Indonesia?



















