Pedagang Jual Sembako di Atas HET, Mentan: Cabut Izinnya!

- Mentan mengancam mencabut izin bagi pengusaha yang jual bahan pokok di atas HET yang telah ditetapkan pemerintah.
- Harga bahan pokok kerap naik saat Ramadan dan Lebaran, sehingga pemerintah akan menjalankan operasi pasar untuk menstabilkan harga.
- Pemerintah menjamin ketersediaan sembilan komoditas utama dalam kondisi aman dan terkendali selama bulan puasa.
Jakarta, FORTUNE – Menteri Pertanian (Mentan) RI Andi Amran Sulaiman mengancam akan menyegel perusahaan dan mencabut izin bagi pengusaha yang tidak patuh serta menjual bahan pokok di atas harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah.
“Kalau ada yang melanggar, kami pastikan akan dilakukan penindakan bahkan pencabutan izin usaha,” tegas Amran dalam Rapat Koordinasi Kesiapan Bahan Pokok Menjelang Puasa di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Rabu (19/2).
Menurut dia, tindakan tegas ini dilakukan agar masyarakat merasa tenang, terutama dalam menjalankan ibadah puasa karena tidak terganggu dengan harga bahan pokok. Sebab biasanya harga bahan pokok kerap naik saat Ramadan dan Lebaran.
“Jangan sampai semua komoditas bahan pokok ini melebihi HET yang telah ditentukan. Karena itu tolong dari Kasatgas Pangan (Kepala Satuan Tugas Pangan), Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) agar HET dan operasi pasar ini dikawal dengan baik, sebab ini adalah perintah panglima tertinggi Presiden Prabowo Subianto,” ungkap Amran.
Mentan: Harga Minyakita harus turun
Untuk diketahui, pemerintah sudah menetapkan HET untuk Minyakita sebesar Rp15.700 per liter. Sedangkan harga Minyakita di pasaran saat ini sekitar Rp17.500 per liter atau melebihi HET.
Amran berharap angka sebesar itu bisa diturunkan lagi untuk memenuhi harapan masyarakat dalam penyediaan minyak goreng dengan harga terjangkau.
“Yang pasti sekali lagi saya katakan jangan ada yang bermain-main di wilayah HET. Ini pengawasannya sangat ketat dan tindakan yang akan diberikan juga sangat berat,” ujar dia.
Kementan akan perbanyak operasi pasar
Sementara itu, Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI Dyah Roro Esti Widya Putri menambahkan bahwa operasi pasar merupakan wujud dan komitmen pemerintah untuk menjamin kebutuhan pangan masyarakat dalam menjalankan ibadah puasa selama Ramadan.
“Kami dari Kemendag mendukung secara penuh operasi pasar sebagai wujud menurunkan harga dan menstabilkan harga, sekaligus merespons keluh kesah para ibu dalam menghadapi Ramadan dan Lebaran,” tutur dia.
Sebelumnya, pemerintah telah memutuskan bakal menggelar operasi pasar untuk berbagai komoditas utama seperti Minyakita, bawang putih, gula pasir, dan juga daging kerbau. Pemeintah pun menjamin ketersediaan sembilan komoditas utama dalam kondisi aman dan terkendali.