Jakarta, FORTUNE - S&P Global mencatat Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur Indonesia menguat ke level 53,9 pada Agustus 2023, naik 0,6 poin dari bulan sebelumnya yang berada pada level 53,3.
Laju ekspansi Agustus 2023 tersebut merupakan yang paling cepat dalam kurun waktu hampir setahun, didorong oleh pertumbuhan permintaan baru yang lebih cepat dan peningkatan kapasitas.
Skor PMI di atas 50 poin menandakan bahwa sektor manufaktur Indonesia masih berada dalam kondisi ekspansif. Hal tersebut telah bertahan selama 23 bulan berturut-turut.
Economics Associate Director S&P Global PMI Market Intelligence, Jingyi Pan, mengatakan kondisi permintaan utama yang lebih baik menyebabkan peningkatan tajam pada arus permintaan baru.
"Data PMI S&P Global terbaru memperlihatkan bahwa ada banyak peningkatan yang tercatat di sektor manufaktur Indonesia pada bulan Agustus. Permintaan meningkat, termasuk permintaan luar negeri, merupakan kekuatan utama yang mendorong percepatan ekspansi produksi," ujar Pan melalui dalam keterangannya, Jumat (1/9).
Lebih lanjut, Pan mengatakan, kepercayaan diri para produsen juga meningkat disertai dengan meningkatnya aktivitas perekrutan staf dan aktivitas pembelian. Penyerapan tenaga kerja juga meningkat pada laju tercepat dalam kurun waktu hampir satu tahun, meski masih tergolong sedang secara keseluruhan.
Dukungan jumlah tenaga kerja yang lebih tinggi ini membuat sektor manufaktur Indonesia mampu menyelesaikan pekerjaan yang belum terselesaikan.