Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Prabowo Minta Indonesia Tidak Cepat Puas Pada Pencapaian

Presiden Prabowo Subianto. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Jakarta, FORTUNE – Presiden Prabowo Subianto mengajak seluruh komponen bangsa untuk tidak terlalu cepat merasa puas dengan berbagai pencapaian yang diraih Bangsa Indonesia hingga saat ini, seperti posisi ke-16 ekonomi terbesar dunia atau diterima dalam komunitas negara-negara G-20.

Prabowo mengungkapkan hal ini dalam pidato pertamanya sebagai Presiden Republik Indonesia, Minggu (20/10) di gedung MPR/DPR Jakarta. “Kita harus berani mengakui terlalu banyak kebocoran-kebocoran dari anggaran kita, penyimpangan-penyimpangan, kolusi di antara para pejabat politik, pejabat pemerintah di semua tingkatan, di semua tingkatan dengan pengusaha-pengusaha yang nakal, pengusaha-pengusaha yang tidak patriotik,” ujarnya seperti dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (21/10).

Prabowo berharap semua pihak di Indonesia bisa lebih berani untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi. Untuk itu, ia meminta terlalu cepat gembira, bahkan menutup maya dan hati, pada berbagai tantangan dan penderitaan yang masih dihadapi oleh sebagian masyarakat Indonesia.

“Kita tidak boleh memiliki sikap seperti burung unta yang kalau melihat sesuatu yang tidak enak, ia memasukkan kepalanya dalam tanah. Mari kita menatap ancaman dan bahaya dengan gagah, marilah kita menghadapi kesulitan dengan berani,” kata Prabowo.

Untuk itu, ia ingin semua bantuan yang memang ditujukan bagi masyarakat kesusahan bisa sampai dengan baik dan tepat sasaran, termasuk dengana bantuan teknologi. “Dengan teknologi digital kita akan mampu subsidi itu sampai ke setiap keluarga yang membutuhkan. Tidak boleh aliran-aliran bantuan itu tidak sampai ke mereka yang butuh itu,” katanya.

    Swasembada

    Presiden Prabowo Subianto menaiki MV3 Garuda Limousine. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak)

    Prabowo juga menyinggung soal swasembada di berbagai sektor, seperti pangan dan energi. Ia menargetkan swasembada pangan bisa tercapai dalam waktu singkat. Ia juga meminta target ketahanan pangan dapat dicapai dan memenuhi seluruh kebutuhan pangan seluruh rakyat Indonesia.

    Dengan begitu, Indonesia tidak memiliki ketergantungan pada sumber makanan dari luar. “Saya sudah mempelajari bersama pakar-pakar yang membantu saya, saya yakin paling lambat empat sampai lima tahun kita akan swasembada pangan. Bahkan, kita siap menjadi lumbung pangan dunia,” ujar Probowo.

    Sedangkan untuk energi, Indonesia perlu bersiap untuk berbagai kemungkinan yang paling buruk. Menurutnya, jika terjadi hal yang tak diinginkan, maka akan sulit mendapat bantuan sumber energi dari negara lain. Maka dari itu, Indonesia harus mewujudkan swasembada energi.

    “Tanaman seperti kelapa sawit bisa menghasilkan solar dan bensin, kita juga punya tanaman-tanaman lain seperti singkong, tebu, sagu, jagung, dan lain-lain. Kita juga punya energi bawah tanah geotermal yang cukup, kita punya batu bara yang sangat banyak, kita punya energi dari air yang sangat besar,” ujar Prabowo.

    Menteri bidang ekonomi

    Kabinet Merah Putih. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

    Dalam mendukung pemerintahannya, Prabowo sudah menunjuk 108 orang untuk membantunya di kabinet. Mereka terdiri dari 7 menteri koordinator, 41 menteri, 55 wakil menteri, dan 5 pejabat setingkat menteri.

    Khusus untuk sektor ekonomi, berikut ini adalah 22 nama menteri. Berikut profil singkatnya, yang ditugaskan oleh Prabowo Subianto:

    1. Menko Bidang Perekonomian: Airlangga Hartarto
    2. Bidang Infrastruktur: Agus Harimurti Yudhoyono
    3. Menko Bidang Pangan: Zulkfili Hasan
    4. Menteri Badan Usaha Milik Negara: Erick Thohir
    5. Menteri Keuangan: Sri Mulyani Indrawati
    6. Menteri Pertanian: Andi Amran Sulaiman
    7. Menteri Ekonomi Kreatif: Teuku Riefky Harsya
    8. Menteri Perdagangan: Budi Santoso
    9. Menteri Perhubungan: Dudy Purwagandhi
    10. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal: Rosan Roeslani
    11. Menteri Perlindungan Pekerja Migran: Abdul Kadir Karding
    12. Menteri Ketenagakerjaan: Yassierli
    13. Menteri Perindustrian: Agus Gumiwang Kartasasmita
    14. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Bahlil Lahadalia
    15. Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah: Maman Abdurrahman
    16. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional: Nusron Wahid
    17. Menteri Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman: Maruarar Sirait
    18. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas: Rachmat Pambudy
    19. Menteri Pekerjaan Umum: Dodi Hanggodo
    20. Menteri Kelautan dan Perikanan: Sakti Wahyu Trenggono
    21. Menteri Koperasi: Budi Arie Setiadi
    22. Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Rini Dwiyantini
    Share
    Editor’s Picks
    Topics
    Editorial Team
    Bayu Satito
    Ekarina .
    Bayu Satito
    EditorBayu Satito
    Ekarina .
    EditorEkarina .
    Follow Us