Profil Dewi Soekarno, Mantan Istri Soekarno Dirikan Partai

Baru-baru ini, nama Dewi Soekarno menjadi sorotan publik. Sebagai mantan istri Presiden Soekarno, ia diketahui telah mendirikan partai politik di Jepang.
Memiliki latar belakang politik dari pernikahannya, Dewi Soekarno dikenal sebagai sosok yang memiliki minat yang besar pada dunia politik. Perjalanan kariernya sangat inspiratif dalam dunia politik dan seni.
Bahkan, ia dikenal sebagai pengusaha sukses di Jepang.
Ingin tahu seperti apa profil Dewi Soekarno? Simak profil, riwayat pendidikan, hingga perjalanan kariernya di bawah ini.
Profil Dewi Soekarno

Pemilik nama asli Naoko Nemoto ini lahir di Tokyo pada 6 Februari 1940. Ia merupakan putri ketiga dari seorang pekerja konstruksi migran di Tokyo. Masa kecilnya dipenuhi dengan pengalaman pahit karena Tokyo sedang dilanda Perang Dunia II.
Lahir dari keluarga sederhana dengan kondisi ekonomi yang tidak stabil mengharuskan Dewi bekerja sembari menempuh pendidikannya. Hal tersebut membuatnya menjadi sosok yang pekerja keras dan disiplin.
Pertemuannya dengan Soekarno membawa banyak perubahan dalam hidupnya. Dikenal juga dengan nama Ratna Sari Dewi, ia menikah dengan Presiden Soekarno dan menjadi istri keenamnya.
Dari istri Soekarno lainnya, Dewi menjadi satu-satunya yang memiliki penampilan modis atau lebih modern dengan gaya barat.
Tidak hanya dipuji oleh karena keterampilannya dalam berbusana, profil Dewi Soekarno dikenal memiliki ketertarikan yang besar pada dunia politik. Bahkan, ia juga merupakan seseorang yang pandai dalam bernegosiasi.
Riwayat pendidikan

Tidak hanya lingkungan keluarga, pendidikan berperan besar dalam perkembangan dirinya. Dewi Soekarno mengawali pendidikan dasarnya di Togai School, Tokyo sekitar tahun 1946.
Setelah lulus pendidikan dasar, ia melanjutkan pendidikan di Koryo School dan Mita School yang berlokasi di Tokyo. Di usia remaja, Dewi menunjukkan ketertarikan yang besar pada dunia seni dan sastra.
Ketertarikan tersebut membawa untuk mempelajari tarian klasik Jepang dan bermain drama di Sishere Hayakawa Art Production. Hal ini menjadi langkah awal dirinya terjun ke dunia entertainment.
Ia sering muncul di sejumlah pentas dan acara terkemuka yang berlangsung di Tokyo. Dewi memutuskan untuk mempelajari bahasa Inggris untuk mendukung kemampuannya di bidang tersebut.
Perjalanan kariernya

Selain aktif dalam bidang kesenian, Dewi pernah bekerja paruh waktu sebagai pelayan di beberapa hotel ternama di Tokyo untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Selama bekerja sebagai kabaret, ia sering mendapatkan cibiran dari orang sekitar. Namun, hal tersebut tidak terlalu dipikirkan Dewi. Saat itu, hal yang penting baginya adalah bisa bertahan hidup dan makan secara layak.
Dewi Soekarno memiliki minat dan ketertarikan yang besar pada dunia politik. Hal tersebut dibuktikan pada perannya selama menjadi istri Presiden Soekarno pada berbagai bidang, mulai dari seni, politik, hingga ekonomi.
Memiliki kemampuan negosiasi yang mumpuni, Dewi Soekarno berhasil mencetak karya seni Soekarno di Jepang.
Di tahun 1964, ia terpilih sebagai Ketua Kehormatan Lembaga Persahabatan Indonesia-Jepang. Ia juga mendirikan Komunitas Nadeshiko.
Sepeninggal Soekarno, Dewi sering berpindah negara di Eropa. Di tahun 2008, ia memutuskan untuk menetap di Jepang.
Kini, ia dikenal sebagai pengusaha di bidang kosmetik dan perhiasan. Dewi juga aktif dalam dunia entertainment dan kerap muncul di sejumlah acara televisi.
Dirikan partai politik di Jepang

Dewi Soekarno membuat langkah besar dalam karier politiknya. Ia diketahui telah mendirikan partai politik di Jepang bernama 12 Heiwa-to yang fokus pada perlindungan hewan.
Dalam bahasa Jepang, "Heiwa" berarti perdamaian dan angka 12 yang dibaca wan-nyan merujuk pasa suara anjing menggonggong dan tangisan kucing.
Partai tersebut didirikan dengan tujuan mengangkat isu kesejahteraan anjing dan kucing di Jepang sebagai agenda utamanya.
Dalam rangka pendirian partai ini, Dewi memutuskan untuk melepas kewarganegaraan Indonesia.
Ia juga berencana untuk berpartisipasi sebagai anggota Majelis Tinggi Parlemen Jepang dalam ajang pemilihan umum (Pemilu) musim panas 2025, setelah mendapatkan status kewarganegaraan Jepang.