Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

Realisasi PNBP Sektor Migas Tembus Rp200 Triliun Hingga November 2025

IMG-20251111-WA0007.jpg
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam rapat kerja dengan Komisi XII DPR RI, Selasa (11/11/2025). (IDN Times/Trio Hamdani)
Intinya sih...
  • Realisasi PNBP sektor ESDM tembus Rp200,66 triliun per November 2025, setara dengan 78,74% dari target APBN 2025.
  • Realisasi belanja Kementerian ESDM mencapai 31,12% dari total pagu Rp14,1 triliun hingga November 2025.
  • Pemerintah menetapkan pagu anggaran ESDM untuk tahun 2026 sebesar Rp10,12 triliun dengan alokasi dana terbesar untuk Ditjen Migas dan Gatrik.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM) hingga 10 November 2025 telah mencapai Rp200,66 triliun. Capaian PNBP ini setara dengan 78,74 persen dari total PNBP yang ditargetkan dalam APBN 2025 sebesar Rp254,83 triliun.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan, target PNBP diharapkan bisa sepenuhnya tercapai pad 31 Desember. "Mudah-mudahan (jumlahnya) bisa lebih. Sekalipun kita tahu bahwa harga komoditas sekarang lagi turun," ujar Bahlil dalam rapat dengan komisi XII DPR RI, dikutip melalui virtual, Rabu (12/11).

Bahlil juga melaporkan realisasi belanja Kementerian ESDM 2025 mencapai 31,12 persen dari total pagu Rp14,1 triliun, termasuk Anggaran Belanja Tambahan (ABT), per 10 November 2025. Penyerapan anggaran diperkirakan meningkat tajam di akhir tahun hingga 91,68 persen pada 31 Desember 2025.

"Kami mendapat anggaran tambahan di Agustus untuk membiayai beberapa program-program strategis. Di dalamnya adalah listrik desa, kemudian pipa, dan untuk membangun listrik gratis (BPBL), dan kita juga membangun jargas (jaringan gas)," kata dia.

Sementara pada 2026, pemerintah menetapkan pagu anggaran ESDM sebesar Rp10,12 triliun. Dari jumlah itu, Rp7,68 triliun atau 75,9 persen bersumber dari rupiah murni, sementara Rp1,82 triliun atau 18 persen dari PNBP, dan Rp610 miliar atau 6,1 persen dari Badan Layanan Umum (BLU).

Lebih dari separuh anggaran, yakni Rp6,56 triliun atau 64,8 lersen nantinya akan dialokasikan untuk program strategis, sementara sisanya Rp3,56 triliun atau 35,2 persen digunakan untuk belanja rutin.

"Rencana program strategis kita, petani-petani tetap kita fasilitasi dengan konverter kit, itu kurang lebih sekitar 14.000 paket kita dorong. Jargas kita lanjutkan, kemudian bikin PLTS untuk 60 unit. PLTS untuk pompa air pertanian sekitar 100 unit. PLTMH ada 3 unit, pipa gasnya kita lanjutkan. Kemudian pemasangan BPBL kita naikkan menambah 250 ribu rumah tangga," kata Bahlil.

Bahlil juga mengatakan, alokasi dana untuk Ditjen Migas menjadi yang terbesar yakni mencapai Rp4.022,98 miliar. Anggaran ini sebagian digunakan untuk melanjutkan proyek prioritas Pipa Gas Bumi Dumai - Sei Mangkei (Dusem) dan Cirebon - Semarang (Cisem) Tahap II, serta Jaringan Gas Rumah Tangga (Jargas) dan basic design pipa transmisi.

Di sektor ketenagalistrikan, Ditjen Ketenagalistrikan (Gatrik) mendapat anggaran Rp1.731,74 miliar. Anggaran ini akan difokuskan untuk membiayai program Bantuan Pemasangan Baru Listrik (BPBL) bagi 250.000 rumah tangga dengan anggaran Rp500,00 miliar , serta program Infrastruktur Listrik Desa (Lisdes) di 372 lokasi senilai Rp1.000,00 miliar.

Untuk mendorong transisi energi, Ditjen EBTKE memperoleh Rp880,47 miliar. Dana tersebut untuk melaksanakan pembangunan 60 unit PLTS, 100 unit PLTS untuk Pompa Air Pertanian, dan PLTMH. Lalu anggaran Badan Geologi sebesar Rp796,29 miliar, sebagian dialokasikan untuk pembangunan Kapal Geomarin V dan mitigasi bencana geologi.

Share
Topics
Editorial Team
Ekarina .
EditorEkarina .
Follow Us

Latest in News

See More

Penjualan Kendaraan Listrik Global Naik 23%, Ditopang Eropa & Cina

12 Nov 2025, 17:55 WIBNews