NEWS

AS Keluar Dari Perjanjian Iklim Paris, Ini Dampaknya ke Indonesia

AS, Tiongkok & India penghasil emisi terbesar.

AS Keluar Dari Perjanjian Iklim Paris, Ini Dampaknya ke Indonesiailustrasi bendera Amerika Serikat (pexels.com/Markus Winkler)
04 February 2025

Fortune Recap

  • Presiden AS Donald Trump menarik AS dari Perjanjian Paris yang berdampak pada investasi negara berkembang.
  • Langkah tersebut berpotensi menghambat upaya pendanaan internasional bagi Indonesia, termasuk dalam kesepakatan Just Energy Transition Partnership (JETP).
  • Kritik disampaikan oleh Pengamat dan Juru Kampanye Energi Fosil Trend Asia, Novita Indri, terkait dampak kontroversial dari langkah Trump tersebut.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta,FORTUNE - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melakukan langkah kontroversial dengan menarik AS dari Perjanjian Paris yang berkaitan dengan menanggulangi Krisis Iklim

Langkah itu dinilai bakal berdampak terhadap iklim investasi negara berkembang seperti Indonesia. Sebab, berpotensi menghambat upaya pendanaan internasional akibag berkurangnya komitmen AS dalam membantu negara-negara berkembang, termasuk Indonesia yang salah satunya tertuang dalam kesepakatan Just Energy Transition Partnership (JETP). 

“Perjanjian Paris seharusnya dipandang bukan hanya sebagai janji di atas kertas berisikan bahasa-bahasa teknis untuk menurunkan emisi, tapi Perjanjian tersebut adalah sebuah komitmen untuk menyelamatkan kemanusiaan. Krisis iklim sudah terjadi dan dampaknya telah didepan mata,” kata Pengamat sekaligus Juru Kampanye Energi Fosil Trend Asia, Novita Indri dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (4/2). 

Related Topics

    © 2025 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.