TECH

IBM Sebut Teknologi AI Sangat Mungkin Dimanfaatkan Untuk Kejahatan

Semua bergantung pada tata kelola penggunaan teknologi AI.

IBM Sebut Teknologi AI Sangat Mungkin Dimanfaatkan Untuk KejahatanPresident Director IBM Indonesia, Roy Kosasih. (Fortuneidn/Bayu)
13 December 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Perusahaan teknologi multinasional, IBM, menyatakan bahwa teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) sangat mungkin dimanfaatkan untuk kejahatan.

Merujuk pada peribahasa ‘Garbage in, Garbage out’, President Director IBM Indonesia, Roy Kosasih, mengatakan bahwa jika Teknologi AI digunakan tidak benar oleh penggunanya maka akan memberikan dampak buruk dan memunculkan risiko. “Dengan teknologi AI, cyber crime bahkan bisa lebih canggih, karena teknologi AI bisa mempelajari sistem keamanan siber itu seperti apa,” ujarnya kepada Fortune Indonesia, dalam IBM media briefing, Rabu (13/12).

Selain kejahatan siber, bahaya lain yang mungkin ditimbulkan oleh teknologi AI adalah adanya penyalahgunaan informasi bias untuk hal tidak benar. Berikutnya, adalah halusinasi, di mana terdapat informasi yang sebenarnya tidak ada, namun seolah dianggap sebagai realita oleh teknologi AI, karena sifatnya yang generatif dan bersifat prediktif.

“Apakah teknologi AI akan menggantikan manusia? Jawabannya adalah tidak. Tapi, manusia yang menggunakan teknologi AI-lah yang akan menggantikan manusia lain yang tidak menggunakan teknologi AI,” kata Roy. “Pikirannya bukan lagi ‘bagaimana saya menggunakan AI?’, melainkan ‘saya harus menggunakan AI untuk apa?’, karena teknologinya memang sudah ada di depan mata.”

Dua sisi koin

Artificial Intelligence.
Artificial Intelligence. (ShutterStock/metamorworks)

Dengan informasi dan pelajari dari berbagai sumber, ujar Roy, teknologi AI yang digunakan oleh para penjahat siber mampu mempelajari beragam data, sehingga pada saat mau melancarkan serangan selanjutnya, para penjahat tersebut dapat beroperasi lebih canggih lagi. “Tapi, seperti dua sisi koin, secara berkebalikan, kita juga bisa memanfaatkan teknologi AI untuk melakukan counter attack,” katanya.

Ia mencontohkan, salah satu sistem keamanan siber yang dimiliki oleh IBM dan sudah digunakan di oleh berbagai instansi di banyak negara, yakni QRadar, mampu mendeteksi berbgai kemungkinan terjadinya kejahatan siber di setiap sistem digital yang ada dan langsung mengatasinya saat terjadi serangan. “Bila ditambahkan dengan teknologi AI, tentu akan jadi lebih canggih untuk melindungi,” ujar Roy.

Menurut Roy, kejahatan yang dilakukan dengan menggunakan sistem teknologi AI tak bisa dihindari. Apalagi, digitalisasi berkembang begitu cepat di berbagai sektor. “Oleh karena itu, harus bisa kita kuasai dan kendalikan,” katanya.

Solusi WatsonX.governance

Ilustrasi AI besutan IBM, watsonx (Dok. IBM)
Ilustrasi AI besutan IBM, watsonx (Dok. IBM)

Related Topics