TECH

IBM Ungkap Tren Teknologi AI di Sektor Bisnis Tahun Depan

Teknologi AI adalah game changer dalam dunia bisnis.

IBM Ungkap Tren Teknologi AI di Sektor Bisnis Tahun DepanIlustrasi Kecerdasan Buatan. Shutterstock/Elnur
14 December 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Menurut perusahaan teknologi global, IBM, teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) diramal akan menjadi Tren di berbagai sektor Bisnis, pada 2024.

President Director IBM Indonesia, Roy Kosasih mengungkapkan, sejak Teknologi AI mulai populer di 2023, inovasi ini terus berkembang pesat dan memunculkan banyak isu-isu penting, mulai dari efisiensi bisnis berteknologi AI sampai dengan kekhawatiran pada faktor keamanan teknologi AI.

“Teknologi AI sudah menjadi ‘game changer’ di kehidupan, termasuk sektor bisnis, dan kita sudah nggak mungkin muncur lagi. AI sudah ada di sini, kita sudah harus memanfaatkannya, cuma sekarang kita mau menggunakannya ke arah mana,” kata Roy dalam IBM Media Briefing, Rabu (13/12). “Ini sudah terjadi dan akan semakin kecang lagi di tahun-tahun ke depan.”

Berdasarkan kajian yang dilakukan IBM terhadap 3.000 CEO, baik secara global maupun nasional teknologi AI tidak terhindarkan. Masyarakat perlu melakukan adopsi dan menyesuaikan diri dengan menyiapkan berbagai sumber daya, untuk mengantisipasi perkembangan teknologi yang sangat pesat.

IBM mencatat, sedikitnya terdapat 5 tren yang terjadi pada sektor teknologi dan bisnis, di tahun depan.

1. Teknologi AI jadi hal yang utama, dan bukan sebagai pilihan

Roy menyebut, tiga dari empat CEO di seluruh dunia mengatakan keunggulan kompetitif tergantung pada siapa yang memiliki AI generatif paling canggih. Namun, di seluruh organisasi, lebih dari 60 persen masih belum mengembangkan pendekatan yang konsisten di seluruh perusahaan untuk AI generatif—langkah penting dalam AI plus yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya.

Untuk memimpin dengan AI yang bertanggung jawab, eksekutif dan organisasi mereka perlu memimpin dengan cara terbaik: kebijaksanaan, etika, dan kepedulian terhadap pemangku kepentingan mereka.

2. Orang yang menggunakan AI akan menggantikan orang yang tidak memakainya

Pada 2024, AI generatif akan berdampak pada hampir semua peran dan level organisasi. Sebanyak, 77 persen pekerja entry level akan melihat peran pekerjaan mereka bergeser pada tahun 2025—tetapi begitu juga lebih dari satu dari empat eksekutif senior.

Keberhasilan adopsi AI bergantung pada keterbukaan tim untuk menggunakan perangkat dan aplikasi AI baru. Para CEO memperkirakan bahwa 40 persen dari tenaga kerja mereka perlu keterampilan ulang saat mereka menerapkan AI dan otomatisasi selama tiga tahun ke depan. Pekerja harus mempercayai rekan AI baru mereka untuk menjalankan pekerjaan mereka.

Related Topics