TECH

East Ventures Pimpin Seed Funding Rp9 Miliar Startup Evo

Evo berambisi menambah pendanaan sebesar Rp7,5 Milaiar.

East Ventures Pimpin Seed Funding Rp9 Miliar Startup EvoRoy Ang, Co-Founder & CEO Evo/Dok. Evo
03 August 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Startup Direct-to-consumer (DTC) Evo, mengumumkan penyelesaian putaran pendanaan awal senilai US$ 600.000 atau hampir Rp9 miliar. Pendanaan ini dipimpin oleh East Ventures dengan angel investor terkemuka Aaron Tan dari Carro, Joel Leong dari ShopBack, Mohandass dari Spenmo, dan Jonathan Tan dari Prism+.

Dana yang terkumpul akan digunakan untuk memperluas penawaran produk Evo dan menggandakan anggaran untuk penelitian dan pengembangan (R&D) kategori produk baru untuk mengeksplorasi saluran distribusi baru di sektor DTC.

“Kami percaya bahwa Covid-19 telah mempercepat pola pembelian e-commerce global secara drastis. Kami ingin menjadi generasi baru digital native brand yang melayani pelanggan dalam kategori kesehatan dan kebugaran, dengan brand dan konten produk yang lebih baik, serta harga yang lebih terjangkau dengan menghilangkan perantara,” kata Roy Ang, Co-Founder dan Chief Executive Officer Evo.

Terkait pendanaan ini, Devina Halim, Principal East Ventures menyampaikan, pihaknya melihat kemahiran dan ketangkasan Evo dalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang terus berkembang pada sektor kesehatan dan kecantikan.

"Kami percaya bahwa pendanaan ini akan membantu Evo untuk memperluas kehadirannya di pasar regional dan menyediakan produk terbaik yang memenuhi kebutuhan pelanggan,” ujarnya.

Garap sektor kesehatan dan kebugaran

Didirikan pada tahun 2020 oleh mantan Eksekutif Grab, Roy Ang (Co-Founder dan Chief Executive Officer) dan Teoh Ming Hao (Co-Founder dan Chief Operating Officer), Evo adalah sebuah perusahaan Direct-to-Consumer (DTC) di bidang kesehatan dan kebugaran yang menawarkan suplemen dan produk perawatan rambut.

Evo memiliki lebih dari delapan produk berbeda, termasuk produk andalannya, BounceBack, sebuah suplemen perawatan hati dan antigejala hangover. Beralih dari live commerce software ke DTC, Evo telah mencatat pertumbuhan 700 persen dalam lima bulan terakhir dan kini beroperasi di 10 pasar secara global.

Selain produk unggulannya, Evo juga menawarkan Mantou, produk antirambut rontok, dan meluncurkan kategori suplemen lain untuk mengatasi susah tidur, kesehatan rambut, dan kekebalan tubuh melalui brand Stryv.

Co-Founder Evo merupakan bagian dari anggota tim awal Grab Financial Group, di mana mereka membangun GrabPay dan produk pembayaran lainnya secara regional. Sebelum Grab, Roy dan Ming Hao memegang posisi manajemen di e27 dan Tech in Asia.

Perusahaan lokal ini mencapai titik impas pada bulan Juni tahun ini dan bertujuan untuk mencapai 8 digit pendapatan tahunan pada akhir tahun. Tak puas sampai di situ, Evo berambisi mengumpulkan tambahan pendanaan sebesar US$500.000 atau sekitar Rp7,5 miliar di Q3 2022.

Related Topics