TECH

Binance Mulai Diblokir di Amerika Serikat Mulai 13 Juni 2023

CEO Binance diduga lakukan "wash trading".

Binance Mulai Diblokir di Amerika Serikat Mulai 13 Juni 2023Shutterstock/MarbellaStudio
12 June 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Bursa kripto Binance.US bakal mulai diblokir mitra pembayaran dan perbankannya di Amerika Serikat (AS) mulai besok, Selasa (13/6). Pengumuman tersebut disampaikan Binance.US melalui surat elektronik (surel) kepada para pelanggannya pada Kamis (8/6) pekan lalu.

Dus, Binance tak akan dapat memproses setoran atau penarikan dalam bentuk dolar AS dan harus mengubah strategi dengan beralih sepenuhnya ke mata uang kripto.

Mengutip Fortune.com, pemblokiran tersebut merupakan tindak lanjut dari laporan 136 halaman yang dirilis Securities and Exchange Commission (SEC) pada Senin (5/6). SEC dalam laporannya menyebutkan bahwa CEO Binance, Changpeng "CZ" Zhao, memperlakukan bursa tersebut sebagai "boneka" sambil memerintahkan dua market maker platform—yang dia kendalikan secara rahasia—untuk melakukan wash trading secara meluas untuk meningkatkan volume perdagangan.

Sembari melakukan hal tersebut, CZ mengalirkan uang—termasuk sebagian dana nasabah—antara Binance, market maker, dan perusahaan induknya. Bahkan, laporan juga mengungkap bahwa salah satu market maker sempat menghabiskan US$11 juta untuk membeli sebuah yacht.

Sehari setelah hasil penyelidikan diumumkan, SEC mengatakan akan mengambil tindakan tegas untuk membekukan aset Binance dan melindungi dana pelanggan, termasuk melalui repatriasi investasi klien yang berada di luar negeri. Aset pelanggan Binance, menurut laporan SEC, mencapai lebih dari $2,2 miliar.

Selain mengusut Binance.US, SEC juga membidik Binance Holdings Ltd., operator bursa kripto yang jauh lebih besar, Binance.com—meski CZ mengklaim bahwa operasi tersebut terpisah dari aktivitas di AS.

Pemblokiran Binance oleh mitra perbankan serta pembayarannya membuat likuiditas bursa tersebut menyusut. Imbasnya, para trader menarik token di tengah upaya SEC mempersempit pergerakan Binance dan pemiliknya.

Penarikan dimulai sejak April

Meskipun Binance.US menjadi satu-satu platform warga Amerika untuk bertransaksi dengan Binance, ukuran transakssinya yang relatif kecil tidak banyak berdampak pada dominasi Binance yang lebih besar di pasar kripto secara keseluruhan tempat mereka memproses sekitar 54 persen dari volume perdagangan bulanan sektor tersebut.

Mengutip Bloomberg.com, Binance.US mencatat volume bulanan sekitar $6 miliar pada Mei, menurut CCData, dibandingkan dengan US$212 miliar milik Binance.com.

Di samping itu, penurunan transaksi Binance.US sesungguhnya telah dimulai sejak gugatan sebelumnya oleh Commodity Futures Trading Commission pada Maret. Mei lalu, menurut CCData, volume perdagangan Binance di AS 61 persen lebih rendah dibandingkan bulan April.

Sementara itu, cadangan stablecoin telah berkurang lebih dari setengah dalam lima hari terakhir, menurut CryptoQuant. Stablecoin, yang merupakan token digital yang umumnya terkait dengan nilai mata uang fiat seperti dolar, merupakan sarana penting bagi trader kripto untuk menyimpan nilai.

CryptoQuant juga mencatat cadangan Ether, mata uang kripto terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar, di Binance.US hampir mencapai nol karena para trader menarik atau menjual sekitar US$44,5 juta token dari platform tersebut sejak 4 Juni.

Kurangnya likuiditas di Binance.US akan segera menyebabkan masalah bagi trader yang mencari penetapan harga yang akurat dibandingkan dengan bursa lainnya, dengan kedalaman penawaran dan permintaan Bitcoin yang turun drastis dalam beberapa hari terakhir, menurut peneliti Kaiko.

Sementara dalam surelnya kepada pelanggan, Binance.US mengatakan "kemampuan kami untuk menerima setoran fiat USD dan memproses penarikan fiat US$ akan terpengaruh," sambil menambahkan bahwa mereka mempertahankan cadangan 1:1 untuk semua aset pelanggan.

Related Topics