TECH

Uninstall Sekarang! Ini Bahaya dan Risiko WhatsApp GB

Ancaman malware dan pencurian data selalu mengintai

Uninstall Sekarang! Ini Bahaya dan Risiko WhatsApp GBIlustrasi aplikasi WhatsApp (Wikimedia Commons)
02 February 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

WhatsApp GB menjadi perbincangan yang cukup ramai di kalangan warganet karena dampaknya sangatlah berbahaya.

Tidak sedikit pengguna yang memakai WhatsApp GB telah menjadi korban pencurian data dan infeksi malware pada perangkatnya.

Padahal, aplikasi tersebut sudah jelas tidak resmi dari Play Store, dan nama WhatsApp pun dicatut oleh pengembangnya untuk menyebarkan aplikasi berbahaya ini.

Lantas, seperti apa sebenarnya bahaya dan risiko WhatsApp GB jika digunakan? Simak informasi berikut ini!

Apa itu WhatsApp GB?

WhatsApp GB adalah versi modifikasi dari WhatsApp orisinal dari Meta. Karena ini dikembangkan oleh pihak ketiga, WhatsApp GB sama sekali tidak berhubungan dengan Meta, selaku perusahaan yang mengakuisisi WhatsApp.

Sekilas, fungsi WhatsApp GB tidak berbeda dari yang orisinal, di mana Anda tetap bisa menggunakannya untuk berkomunikasi.

Hanya saja, WA GB memiliki beberapa fitur tambahan dan ini yang membuat banyak pengguna memilih WhatsApp GB alih-alih versi aslinya.

Apa saja bahaya dan risiko WhatsApp GB?

Ternyata, ada bahaya dan risiko WhatsApp GB yang mengintai karena WhatsApp GB bisa dikatakan sebagai aplikasi ilegal dan berbahaya. Aplikasi ini dikembangkan oleh pihak ketiga dan tidak mengantongi izin resmi Meta.

Karenanya, segala bentuk risiko yang diterima oleh pengguna yang menggunakannya tentu bukan lagi tanggung jawab Meta.

Adapun, berikut adalah beberapa bahaya dan risiko ketika Anda menggunakan WhatsApp GB:

1. Ancaman malware

Seperti informasi, WhatsApp GB “berkembang” tanpa melalui proses verifikasi dari Play Protect di Google Play Store.

Maka, pengembang bisa saja menanamkan kode atau malware berbahaya di dalamnya tanpa sepengetahuan pengguna.

Pada saat pemasangannya, pengguna juga akan diminta untuk mengaktifkan pengaturan “Install from unknown source/pasang dari sumber yang tidak dikenal”, dan inilah yang menjadi pintu awal malapetaka WhatsApp GB menyerang perangkat pengguna.

2. Pencurian data

Setelah terpasang, karena WhatsApp GB mendapatkan beberapa izin, pengembang bisa dengan mudahnya mengakses data atau informasi tanpa sepengetahuan penggunanya.

Jadi, Anda harus waspada mulai sekarang apabila sedang menggunakan aplikasi ini, karena Anda tidak akan pernah tahu bahwa data-data Anda telah dicuri.

3. Potensi pemblokiran

Beberapa kasus penggunaan WhatsApp GB yang kerap terjadi adalah pemblokiran nomor oleh pihak WhatsApp resmi karena dinilai melakukan pelanggaran.

Adapun, salah satu penyebabnya adalah karena pengguna tidak memakai aplikasi WhatsApp resmi, seperti yang dilansir dari laman WhatsApp.

4. Tidak ada pembaruan otomatis

Jika menggunakan versi resminya, Anda akan mendapatkan notifikasi untuk memperbarui WhatsApp ke versi yang terbaru.

Pembaruan ini berfungsi untuk memperbaiki bug dan “lubang” yang ada pada versi sebelumnya.

Namun, hal ini tidak akan Anda temukan pada aplikasi WhatsApp GB, karena pembaruan harus dilakukan secara manual.

Kemungkinan besar, versi WA GB terbaru juga telah mengandung malware yang disisipkan oleh pengembang aplikasinya.

5. Tingkat keamanan yang rendah

Di saat WhatsApp selalu menggaungkan keamanan end-to-end, WhatsApp GB justru malah menghilangkannya.

Sebagai contoh, ketika seharusnya pesan yang telah ditarik sudah tidak bisa lagi terbaca, WA GB mampu menampilkannya kembali.

Ini adalah salah satu bukti bahwa sebenarnya tingkat keamanan WhatsApp GB sangatlah rendah.

Namun, sayangnya pengguna tidak menyadari hal itu dikarenakan sudah tergiur dengan beberapa fiturnya.

Sampai di sini, Anda seharusnya sudah memahami betapa bahayanya aplikasi WhatsApp GB.

Jadi, segera beralih ke WhatsApp resmi agar keamanannya lebih terjamin, karena privasi adalah hak setiap orang di dunia, dan Anda berhak untuk melindunginya.

Related Topics