TECH

Badai PHK Startup Belum Usai, Sirclo Rumahkan 8% Karyawan

Perusahaan mesti adaptasi dengan kondisi makro ekonomi.

Badai PHK Startup Belum Usai, Sirclo Rumahkan 8% KaryawanSirclo. Dok/Sirclo.
23 November 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) perusahaan rintisan teknologi tampaknya belum menunjukkan tanda-tanda berakhir. Terkini, giliran Sirclo yang menempuh langkah pemangkasan jumlah pekerja.

Dalam keterangan kepada media, Selasa (22/11), perusahaan penyedia solusi omnichannel e-commerce itu mengumumkan kebijakan efisiensi yang berdampak terhadap 8 persen karyawannya. Namun, Sirclo tidak menyebutkan secara terperinci jumlah pegawainya yang terdampak PHK.

“Hal tersebut didasari oleh kebutuhan untuk beradaptasi di tengah kondisi makro ekonomi saat ini,” kata founder dan CEO Sirclo Group, Brian Marshall. Menurutnya, sebagai perusahaan teknologi yang berkembang pesat, Sirclo mesti terus adaptif dalam menyesuaikan bisnis demi pertumbuhan jagka panjang.

Setiap karyawan yang menjadi korban PHK akan menerima paket kompensasi sesuai dengan hak dan peraturan yang berlaku, katanya, dan didampingi selama masa transisi.

“Keputusan yang diambil tidak mempengaruhi komitmen perusahaan dalam mengembangkan solusi terbaik bagi seluruh segmen penerima layanan Sirclo,” ujarnya.

Strategi bisnis

Ilustrasi : dagang elektronik (Dok.Shutterstock)

Dalam situasi kondisi makro ekonomi yang menantang, kata Brian, perseroan telah melalui serangkaian evaluasi internal, serta akan melakukan perubahan yang signifikan, terutama dalam aspek fokus bisnis demi keberlanjutan perusahaan.

Demi mencapai pertumbuhan jangka panjang, kini seluruh aspek bisnis Sirclo berada dalam tahap optimalisasi, kata Brian. Salah satu caranya adalah dengan menitikberatkan pengembangan lini bisnis e-commerce enabler yang melayani klien berskala besar atau enterprise.

Di sisi lain, sejumlah unit bisnis perusahaan yang menargetkan segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) akan berfokus pada aspek operasional yang bersifat esensial. Hal ini bertujuan untuk menunjang pertumbuhan seluruh segmen penerima layanan di dalam ekosistemnya.

“Serangkaian tujuan ini berdampak pada penyesuaian skala organisasi perusahaan,” katanya.

Didirikan pada 2013, Sirclo menyatakan diri sebagai perusahaan solusi e-commerce yang membantu brands berjualan online Sirclo dengan dua layanan, yakni entrepreneur dan enterprise. Pada solusi entrepreneur, perseroan menawarkan Sirclo Store, dasbor toko online UMKM untuk berjualan di beragam platform. Sedangkan, pada kategori enterprise, Sirclo menawarkan layanan e-commerce enabler.

Perusahaan itu pada September 2021 tercatat beroleh pendanaan Rp515miliar yang dipimpin oleh East Ventures (Growth Fund) dan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (Saratoga), serta partisipasi dari Traveloka, Sinar Mas Land, dan investor lainnya.

Sirclo menambah daftar startup yang melakukan langkah pemangkasan pekerja seperti Ruangguru, Shopee Indonesia, Xendit, Tokocrypto, Zenius, dan lain-lain.

Related Topics