TECH

Dampak Kebijakan AS, Impor Semikonduktor Cina Kontan Melorot

Cina optimistis akan melewati hambatan dari AS.

Dampak Kebijakan AS, Impor Semikonduktor Cina Kontan MelorotIlustrasi chip. (ShutterStock_Connect World)
24 October 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Impor barang semikonduktor Cina pada sembilan pertama tahun ini melorot karena terdampak oleh kebijakan pembatasan perdagangan oleh Amerika Serikat.

Menurut laporan South China Morning Post (SCMP), dilansir Senin (24/10), Cina, yang merupakan pasar terbesar chip di dunia, belakangan ini terlibat perang teknologi dengan AS.

Data Bea Cukai yang baru-baru ini dirilis menunjukkan pada Januari sampai September 2022 Cina hanya mengimpor 417,1 miliar unit sirkuit terpadu (integrated circuits/IC), atau turun 12,8 persen dari 478,3 miliar unit dari periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy). Penurunan tersebut melanjutkan koreksi pada bulan sebelumnya, serta dianggap sebagai koreksi paling tajam sepanjang tahun.

Meski demikian, secara nilai, impor chip Cina pada periode sama meningkat 1,5 persen menjadi US$316,9 miliar, yang artinya negara tersebut mengimpor semikonduktor dengan harga lebih tinggi.

Sebagai perbandingan, kinerja impor semikonduktor Cina tahun ini kontras dengan tahun lalu. Pasalnya, pada sembilan bulan pertama 2021, impor chip negara tersebut masih naik 23,7 persen.

Pembatasan perdagangan

Ilustrasi chip dibutuhkan untuk penambangan kripto/Pixabay

Cina adalah importir semikonduktor terbesar di dunia, demikian SCMP. Negara tersebut menggunakannya dalam pelbagai barang teknologi, mulai dari kendaraan listrik, ponsel pintar, dan barang elektronik konsumen lain.

Penurunan data perdagangan terjadi di tengah kontraksi aktivitas manufaktur Cina. Indeks manajer pembelian manufaktur (PMI) Caixin/Markit turun menjadi 48,1 pada September dari 49,5 pada Agustus.

Sementara itu, volume ekspor chip Cina dari Januari hingga September turun 10 persen dalam setahun menjadi 209,7 miliar unit.

Data perdagangan yang melemah menyiratkan tekanan yang meningkat dari AS yang dihadapi Cina. Padahal, negara tersebut tengah berupaya mencapai swasembada semikonduktor.

Pemerintah AS telah secara signifikan meningkatkan upayanya untuk melemahkan industri manufaktur semikonduktor canggih Cina dalam dua bulan terakhir. Mereka melakukan serangkaian tindakan untuk membatasi akses pembuat chip Cina ke teknologi, peralatan, dan layanan canggih dari AS.

Pada akhir Agustus, Departemen Perdagangan AS melarang Nvidia dan Advanced Micro Devices, dua penyedia unit pemrosesan grafis utama di dunia, menjual chip paling canggihnya ke Cina.

Tantangan bagi Cina

Ilustrasi ketegangan Huawei dengan Amerika Serikat. Shutterstock/Ascannio
Ilustrasi ketegangan Huawei dengan Amerika Serikat. Shutterstock/Ascannio

Related Topics