TECH

Akuisisi Microsoft atas Activision Blizzard Bisa Cetak Rekor Sejarah

Akuisisi akan membuat Microsoft menjadi pemain utama gim.

Akuisisi Microsoft atas Activision Blizzard Bisa Cetak Rekor SejarahGedung Microsoft. (Pixabay/efes)
19 January 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Microsoft, raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS), mengumumkan rencana akuisisi terhadap Activision Blizzard, pembuat gim Call of Duty dan Warcraft. Kesepakatan itu kemungkinan bakal membuat Microsoft menjadi salah satu pemain utama industri gim, dan mempercepat ikhtiarnya membangun metaverse.

Dalam keterangan di situs resminya pada Selasa (18/1), Microsoft menyebut akuisisi akan dilakukan secara tunai dengan nilai US$68,7 miliar atau sekitar Rp978,98 triliun. Akuisisi yang direncanakan termasuk waralaba ikonik dari studio Activision, Blizzard, dan, King seperti Warcraft, Diablo, Overwatch, Call of Duty, dan Candy Crush. Di samping itu, akuisisi juga terhadap kegiatan eSports global melalui Major League Gaming.

“Gim adalah kategori paling dinamis dan menarik dalam hiburan di semua platform saat ini dan akan memainkan peran kunci dalam pengembangan platform metaverse,” kata Satya Nadella, Chairman dan Chief Executive Officer (CEO) Microsoft. 

Gim merupakan hiburan dengan pertumbuhan tercepat, kata Satya. Kini jumlah pengguna aktif gim mencapai 3 miliar. Sementara, gim ponsel adalah segmen terbesar dalam industri gim dengan pangsa pasar sekitar 95 persen. Karena itu, Microsoft dan Activision Blizzard akan mengembangkan berbagai waralaba gimnya di segmen ini.

Sementara itu, Bobby Kotick akan bertahan menjabat CEO Activision Blizzard. Dia dan timnya bakal berfokus dalam mendorong upaya memperkuat budaya perseroan dan mempercepat bisnis. Setelah kesepakatan rampung, bisnis Activision Blizzard akan berada di pengawasan Phil Spencer selaku CEO Microsoft Gaming.

Pemain gim utama, menantang Tencent dan Sony

Pembuat konsol Xbox itu mengeklaim bakal menjadi perusahaan gim terbesar ketiga di dunia berdasarkan pendapatan usai transaksi akuisisi rampung, menyusul Tencent (perusahaan teknologi asal Tiongkok) dan Sony (perusahaan teknologi dan barang elektronik konsumen dari Jepang).

Menurut kantor berita Asociated Press (AP), kesepakatan tunai juga akan mengubah Microsoft menjadi salah satu perusahaan video gim terbesar di dunia, dan membantunya bersaing dengan Meta Platforms, Inc. atau Facebook, dalam menciptakan dunia virtual baik untuk pekerjaan maupun bermain.

Akuisisi perusahaan teknologi itu pun dapat menjadi yang termahal dalam sejarah. Pada 2016, Dell, perusahaan komputer dari AS, membeli perusahaan penyimpanan data dengan harga US$60 miliar.

Tahun lalu, Microsoft menggelontorkan dana US$7,5 miliar (Rp107 triliun) untuk mengakuisisi ZeniMax Media, perusahaan induk dari penerbit gim video Bethesda Softworks, yang berada di balik video game populer The Elder Scrolls, Doom and Fallout. Microsoft mengatakan kedua akuisisi tersebut akan membantu meningkatkan layanan berlangganan game Xbox Game Pass.

Mendukung pengembangan metaverse

Menurut Reuters, rencana akuisisi yang diumumkan oleh Microsoft juga seperti menjadi taruhan bagi perusahaan multinasional tersebut dalam mengembangkan metaverse—dunia virtual dengan orang dapat bekerja, bermain, dan bersosialisasi. Sebelum Microsoft, perusahaan teknologi lain seperti Nvidia dan Facebook, juga telah menyatakan ambisi besarnya terhadap bisnis realitas virtual Metaverse.

"Ini adalah kesepakatan yang signifikan untuk sisi konsumen bisnis dan yang lebih penting, Microsoft mengakuisisi Activision benar-benar memulai perlombaan senjata metaverse," kata David Wagner, analis ekuitas dan manajer portofolio di Aptus Capital Advisors.

Activision Blizzard tercatat memiliki 400 juta pengguna aktif bulanan. Hal tersebut ditengarai menjadi salah satu daya tarik utama kesepakatan, dan betapa pentingnya komunitas gim tersebut dapat bermain dalam berbagai gim metaverse Microsoft.

Menurut data dari Newzoo, perusahaan analitik data, pangsa pasar Microsoft dalam gim adalah 6,5 persen pada 2020. Jika kesepakatan dengan Activision terwujud akan membuat market share mereka menjadi 10,7 persen.

Terlebih, ruang tumbuh industri gim dunia juga masih besar. Newzoo memperkirakan pasar game global pada 2021 beroleh pendapatan sebesar US$180,3 miliar (Rp2.569 triliun). Sedangkan, pada 2024, pendapatannya diperkirakan naik menjadi US$218,8 miliar (Rp3.118 triliun).

Related Topics