TECH

Riset Google: Tren Pencarian E-Commerce dari Luar Jawa Mulai Meningkat

Nilai transaksi e-commerce Indonesia akan naik.

Riset Google: Tren Pencarian E-Commerce dari Luar Jawa Mulai MeningkatIlustrasi belanja online. Shutterstock/RossiAgung
17 February 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Raksasa mesin pencarian Google merilis hasil riset mengenai tren e-commerce masyarakat Indonesia sepanjang tahun lalu. Salah satu temuannya menunjukkan tren pencarian merek e-commerce—lebih-lebih dari luar Jawamulai meningkat.

Dalam laporan bertajuk "Year in Search 2021: Look back to move your marketing forward", terlihat bahwa 2021 menjadi tahun konsumen menunjukkan gaya hidup digitalnya. Mereka secara aktif memperdalam akses terhadap belanja maupun layanan online.

Konsumen secara tekun mencari informasi secara online sebagai bahan mengambil keputusan, termasuk soal belanja. Dengan lebih banyak produk yang kini tersedia secara online, konsumen beralih ke pencarian (search) untuk membuat pilihan.

Riset Google tersebut juga menyebutkan terjadi peningkatan pencarian e-commerce terutama dari wilayah seperti Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, Maluku, dan Jawa Barat.

“Kami melihat kalau berdasarkan report kami pertumbuhan paling cepat untuk pencarian e-commerce itu ada di bagian Indonesia Timur,” kata Yolanda Sastra, Head of Ads Marketing Google Indonesia, kepada Fortune Indonesia, Kamis (17/2).

Masyarakat mulai yakin belanja dengan e-commerce

Google. (Shutterstock/Thaspol Sangsee)

Fenomena pencarian e-commerce tersebut diperkirakan bertautan dengan tren penetrasi digital di Indonesia, kata Yolanda.

Menurut laporan sama, adopsi digital Indonesia pada 2021 berlanjut lewat akses layanan yang terganggu oleh pembatasan fisik. Pada semester pertama tahun lalu saja, 21 juta orang Indonesia menjadi konsumen digital baru. Sebagian berasal dari daerah non-metropolitan dan menyatakan tertarik untuk menggunakan layanan digital.

“Jadi digital itu mulai accessible buat semua orang,” ujarnya. “Kami juga melihat bahwa pemain e-commerce juga sekarang banyak ekspansi yang dahulunya mungkin hanya dari Jawa. “

Secara keseluruhan, kata Yolanda, minat masyarakat Indonesia dalam berbelanja melalui e-commerce juga meningkat.

Peningkatan tren pencarian terlihat pula terutama pada kata-kata kunci, seperti produk berkualitas (135 persen), paling baru (79 persen), ulasan produk (242 persen), belanja cepat (46 persen), dan pengiriman instan (700 persen).

Laporan e-Conomy Sea 2021 oleh Google, Temasek, dan Bain Company, menunjukkan volume barang dagangan kotor (gross merchandise volume/GMV) sektor e-commerce Indonesia tahun lalu US$53 miliar atau sekitar Rp758,19 triliun, naik dari hanya US$35 miliar pada tahun sebelumnya. GMV e-commerce dalam negeri pada 2025 ditaksir mencapai US$104 miliar atau sekitar Rp1.487 triliun.

Laporan sama merekam ekonomi internet Indonesia tahun lalu mencapai US$70 miliar atau sekitar Rp1.001 triliun. Tiga tahun mendatang, perekonomian internet negeri ini diperkirakan US$146 miliar atau Rp2.087,80 triliun.

Perkembangan ekonomi digital menyebar

Ilustrasi belanja online.
Ilustrasi belanja online. (Pixabay/Preis_King)

Related Topics