Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Perkuat Konektivitas Asia Pasifik, Meta Umumkan Proyek Kabel Bawah Laut Raksasa 'Candle'

Logo Meta (about.meta.com)
Logo Meta (about.meta.com)
Intinya sih...
  • Meta Platforms mendukung pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI).
  • Proyek Candle akan menghubungkan Jepang, Taiwan, Filipina, Indonesia, Malaysia, dan Singapura pada 2028.
  • Investasi ini juga terintegrasi dengan inisiatif global Meta lainnya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - Meta Platforms, Inc. mengumumkan serangkaian investasi strategis dalam infrastruktur kabel bawah laut di Asia-Pasifik (APAC) untuk meningkatkan konektivitas internet dan mendukung pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) di kawasan tersebut. Proyek utamanya adalah "Candle", sebuah sistem kabel bawah laut baru yang diklaim akan menjadi yang terbesar di kawasan APAC.

Langkah ini menegaskan ambisi Meta memperkuat fondasi digital di kawasan yang menjadi basis bagi lebih dari 58 persen pengguna internet global. Kehadiran infrastruktur berkapasitas tinggi ini diharapkan dapat mengakselerasi akses terhadap layanan digital dan adopsi AI bagi miliaran orang.

Proyek Candle direncanakan membentang sepanjang 8.000 kilometer dan akan menghubungkan Jepang, Taiwan, Filipina, Indonesia, Malaysia, dan Singapura pada 2028. Dengan kapasitas mencapai 570 terabita per detik (Tbps), kabel ini dirancang melayani lebih dari 580 juta orang di negara-negara tersebut.

Dalam pengembangannya, Meta berkolaborasi dengan sejumlah perusahaan telekomunikasi terkemuka di kawasan. Candle akan memanfaatkan teknologi kabel 24 pasang serat optik (24 fiber-pair) termutakhir demi menghasilkan kapasitas bandwidth yang setara dengan kabel dengan kapasitas terbesar saat ini, yakni Anjana.

Selain Candle, Meta juga memberikan pembaruan status pada tiga proyek kabel bawah laut lainnya. Proyek Bifrost kini telah menghubungkan Singapura, Indonesia, Filipina, dan Amerika Serikat (AS), dengan kapasitas lebih dari 260 Tbps untuk menambah redundansi pada rute trans-Pasifik yang padat.

Sementara itu, kabel Echo saat ini telah beroperasi dengan kapasitas 260 Tbps yang menghubungkan Guam dan California, AS, dengan opsi konektivitas lanjutan ke Asia di masa depan.

Melengkapi jaringan ini, proyek Apricot yang memiliki panjang 12.000 kilometer kini tersedia antara Jepang, Taiwan, dan Guam, dengan kapasitas total 290 Tbps serta rencana perluasan ke Filipina, Indonesia, dan Singapura.

Secara kolektif, keempat proyek ini—Candle, Echo, Bifrost, dan Apricot—akan memperkuat konektivitas intra-Asia sekaligus membangun jembatan digital trans-Pasifik yang menghubungkan kawasan ini dengan benua Amerika.

Investasi ini juga terintegrasi dengan inisiatif global Meta lainnya, seperti proyek 2Africa yang akan membuka jalur ke India, Timur Tengah, dan Eropa, serta Project Waterworth yang bertujuan membangun konektivitas global.

Menurut keterangan dari laman resmi perusahaan, pengembangan infrastruktur digital ini merupakan bagian dari komitmen Meta menghubungkan orang-orang di seluruh dunia. Bersama para mitranya, investasi ini diyakini akan meningkatkan skala dan keandalan jaringan telekomunikasi global, serta memastikan pengiriman layanan Meta yang cepat dan efisien bagi bisnis dan masyarakat APAC.

Share
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us

Latest in Tech

See More

Proyek Rahasia OpenAI dan Eks Desainer Apple Mandek hingga 2026

07 Okt 2025, 12:30 WIBTech