TECH

5 Perusahaan Raksasa Ramaikan Bisnis Pusat Data

Baik BUMN maupun swasta, semua masuki bisnis data center.

5 Perusahaan Raksasa Ramaikan Bisnis Pusat DataIlustrasi pusat data. (Shutterstock/Gorodenkoff)
09 September 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Bisnis pusat data atau data center semakin ramai oleh perusahaan besar, baik milik pemerintah maupun swasta. Bahkan, beberapa grup konglomerasi juga ikut menggeluti bidang usaha tersebut.

Pusat data menjadi salah satu bisnis seksi karena potensinya di masa depan. Penelitian milik Structure Research pun memproyeksikan kenaikan tahunan 22 persen di pasar data center Tanah Air. Bahkan pada 2025, kapasitas pusat data yang didirikan di Jakarta diperkirakan akan mencapai 198,5 megawatt.

Ditambah lagi, performa pemain yang mumpuni walau di tengah pandemi Covid-19. PT DCI Indonesia (DCII) dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk contohnya.

Mengutip laporan keuangan 2020, Rabu (8/9), DCII mencatatkan kenaikan pendapatan 55 persen ketimbang 2019. Laba tahunan perusahaan pun meningkat 71,7 persen pada periode yang sama.

Telkom pun melaporkan adanya peningkatan pendapatan berkat bertumbuhnya bisnis menara telekomunikasi, layanan A2P, serta data center, berdasar laporan yang dikutip IDN Times. Menurut perseroan, permintaan terhadap pusat data meningkat signifikan karena kenaikan aktivitas bisnis digital.

Belum lagi, dengan adanya rentetan investasi pusat data raksasa teknologi asing di Indonesia, seperti Alibaba, AWS, Google, Microsoft, dan Tencent.

Sejumlah perusahaan lokal pun terjun ke bisnis pusat data. Ada yang baru mau memulai, ada pula yang sudah menekuni bisnis itu beberapa tahun lamanya.

Siapa sajakah mereka? Simak daftar perusahaan besar yang menggeluti bisnis pusat data berikut.

1. Grup Sinarmas

Perusahaan properti Grup Sinarmas, PT Bumi Serpong damai Tbk (BSDE) mengungkapkan ketertarikannya untuk menekuni bisnis pusat data. Dalam paparan publik secara daring (Public Expose Live), Selasa (7/9), Presiden Direktur BSDE, Franciscus Xaverius Ridwan Darmali mengungkapkan rencana tersebut.

Saat ini, perusahaan sedang dalam tahap peninjauan dan telah mendiskusikan rencana investasi di bisnis itu dengan sejumlah mitra strategis. Perusahaan itu berencana akan menyuntikkan modal bersama para mitra.

“Pusat data itu salah satu komponen dari semua tatanan platform digital. Dengan begitu, itu akan menjadi satu hal penting kalau kami juga berinvestasi di bidang tersebut,” ujarnya.

2. Lippo Group

Lewat anak usaha PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), Lippo Group juga sudah menerjunkan diri ke bisnis pusat data. Bisnis itu terwujud melalui PT Graha Teknologi Nusantara (GTN), perusahaan patungan antara MLPT, Mutsui & Co Ltd (Mitsui), dan Mitsui Knowledge Industry Co Ltd.

Pusat data GTN berlokasi di Lippo Cikarang. Fasilitas itu dibangun dengan standardisasi Jepang, tersertifikasi oleh ANSI/TIA-942, serta berlevel 4 untuk para pelanggan. Mengutip situs resmi GTN, pelanggannya telah melampaui 50 dengan lebih dari 8 penyedia jaringan.

Related Topics