TECH

Menkominfo Ungkap Banyak Perusahaan Satelit Lirik Indonesia, Ada Apa?

Kebutuhan akan satelit besar, tapi pasokan masih kurang.

Menkominfo Ungkap Banyak Perusahaan Satelit Lirik Indonesia, Ada Apa?Dok. Kemkominfo
29 December 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Indonesia dinilai pasar yang potensial dan seksi bagi para perusahaan satelit telekomunikasi. Sejumlah mata langsung tertuju ke inforastruktur telekomunikasi Tanah Air. Mengapa demikian? 

Sektor teknologi  informasi dan komunikasi dinilai berkembang pesat sejak terjadinya akselerasi transformasi digital di masa  pandemi. “(Mereka ingin melihat) apa yang akan dilakukan oleh Indonesia dengan kebutuhan satelit yang begitu besar?” kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate dalam acara Mendigitalkan Indonesia: Retrospeksi 2021 dan Outlook 2022, Rabu (29/12).

Selama 2021 dan beberapa tahun terakhir, sektor ini mencatat pertumbuhanan turut-turut 8,72 persen; 6,87 persen; dan 5,51 persen (yoy). Lalu, berapakah kapasitas satelit yang Indonesia miliki saat ini? bagaimana cara pemerintah mengatasi kekurangan infrastruktur digital tersebut?

Kapasitas Satelit

Menurut data Kominfo, Indonesia telah memiliki 9 satelit untuk kebutuhan telekomunikasi nasional. Lima merupakan satelit nasional dan empat lainnya merupakan satelit asing.

Total kapasitas satelit-satelit ini kurang lebih 50 GB per detik. “Dari 50 Gbps itu,  27 Gbps atau lebih dari setengah kebutuhan satelit nasional yang ada saat ini digunakan oleh Kominfo,” terang Johnny.

Di sisi lain, Indonesia membutuhkan kapasitas setidaknya hingga 1 TB per detik sampai 2030.  Untuk memenuhinya, Kominfo telah menyusun Peta Jalan Satelit Indonesia serta menyiapkan satu high througphut satelitte atau SATRIA-1.

Apa itu SATRIA ?

Proyek SATRIA I merupakan salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan satelit yang besar dalam negeri. Saat ini, satelit itu dalam proses produksi—baik terestrial komponen di darat maupun di luar angkasa. 

SATRIA 1 akan memanfaatkan teknologi Prancis, Thales Alenia Space. Kemudian baru akan meluncur menggunakan SpaceX pada kuartal keempat 2023, dengan kapasitas 150 GB.

"Kami sedang menyusun dan menyiapkannya dengan harapan sampai 2024 nanti, kebutuhan satelit kita menjadi lebih baik," ujarnya. 

Selain itu, Kominfo dan BAKTI (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika) juga tengah menggodok pengembangan satelit SATRIA II dan III. Tahun depan, proses lelangnya akan berlangsung.

Dengan semakin masifnya pengembangan infrastruktur ini, diharapkan seluruh wilayah Indonesia bisa semakin terkoneksi dan mendapat akses telekomunikasi yang baik ke depan. 

Related Topics