Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

Airbus Tambah Pabrik A320 di Cina untuk Genjot Produksi

Airbus A320 (commons.m.wikimedia.org/Pedro Aragão)
Airbus A320 (commons.m.wikimedia.org/Pedro Aragão)

Jakarta, FORTUNE - Airbus SE mencatat kinerja positif sepanjang paruh pertama 2025 sekaligus memperkuat ekspansi produksinya di Asia. Produsen pesawat asal Eropa itu melaporkan pendapatan konsolidasi naik 3 persen secara tahunan menjadi €29,6 miliar, dengan total pesanan bruto mencapai 494 unit pesawat komersial per Juni 2025.

Melansir Fortune.com, untuk mendorong kinerja, langkah ekspansi strategis dilakukan melalui peresmian Final Assembly Line (FAL) baru untuk lini pesawat A320 di Tianjin, Cina, pada Rabu (22/10). Fasilitas ini menjadi lini perakitan kedua Airbus di Cina dan kawasan Asia, sekaligus menandai peningkatan kapasitas produksi perusahaan di pasar yang terus tumbuh pesat.

CEO Airbus Guillaume Faury menyebut kehadiran fasilitas baru tersebut memberikan fleksibilitas dan kapasitas tambahan untuk mencapai target produksi ambisius. “Kami menyambut baik penambahan lini perakitan kedua di Tianjin ke dalam sistem produksi global kami, karena memberikan fleksibilitas dan kapasitas yang diperlukan untuk mewujudkan rencana kami merakit 75 pesawat A320 per bulan pada 2027,” ujar Faury.

Fasilitas baru ini akan melipatgandakan kapasitas perakitan akhir A320 dan model sejenisnya, dengan proses mulai dari penyatuan komponen besar seperti badan pesawat dan sayap, pengecatan, pengujian, hingga pengiriman kepada pelanggan di Cina dan negara sekitarnya. Saat ini, persiapan perakitan pesawat pertama tengah berlangsung.

Secara global, jaringan produksi Airbus untuk keluarga A320 kini mencakup 10 FAL, terdiri atas empat di Jerman, dua di Prancis, dua di Amerika Serikat, dan dua di China. Fasilitas di Tianjin berkontribusi sekitar 20 persen dari total produksi global Airbus.

Di sisi kinerja, Faury menyoroti bahwa kinerja paruh pertama 2025 menunjukkan kemajuan transformasi di divisi Defence and Space, meski pengiriman pesawat komersial sedikit menurun akibat kendala pasokan mesin pada program A320.

“Kami memproduksi pesawat sesuai rencana, namun pengiriman tertunda karena masih menghadapi kendala pasokan mesin pada program A320,” ujar Faury, mengutip traveltrendstoday.

Selama enam bulan pertama 2025, Airbus mengirimkan 306 pesawat komersial (H1 2024: 323 unit), terdiri dari 41 A220, 232 keluarga A320, 12 A330, dan 21 A350. Pendapatan dari bisnis pesawat komersial turun 2 persen menjadi €20,8 miliar, namun divisi Airbus Helicopters mencatat kenaikan pendapatan 16 persen menjadi €3,7 miliar, dan Defence and Space meningkat 17 persen menjadi €5,8 miliar.

Indikator profitabilitas utama, EBIT Adjusted, naik signifikan menjadi €2,204 miliar (H1 2024: €1,391 miliar), menandakan perbaikan kinerja di seluruh lini bisnis. Divisi Defence and Space bahkan mencatat rebound kuat dengan EBIT Adjusted €265 juta, berbalik dari posisi rugi €807 juta tahun sebelumnya.

Meski demikian, arus kas bebas sebelum pembiayaan pelanggan masih negatif sebesar -€1,610 miliar, terutama karena peningkatan inventori untuk mendukung kenaikan produksi dan banyaknya pesawat yang menunggu mesin.

Untuk memperkuat jajaran kepemimpinan, Dewan Direksi Airbus menunjuk Oliver Zipse, Ketua Dewan Manajemen BMW AG, sebagai calon direktur non-eksekutif yang akan diajukan pada RUPS Airbus 2026. “Kami senang mengajukan Oliver untuk peran ini. Pengalamannya yang luas di industri global akan menjadi aset berharga bagi perusahaan di masa mendatang,” kata Ketua Dewan Airbus SE, René Oberman.

Dengan kinerja keuangan yang solid dan ekspansi manufaktur di Asia, Airbus menegaskan ambisinya untuk memperkuat dominasi di pasar penerbangan global—terutama melalui lini A320 yang menjadi tulang punggung pertumbuhannya di dekade mendatang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us

Latest in Business

See More

Airbus Tambah Pabrik A320 di Cina untuk Genjot Produksi

22 Okt 2025, 19:00 WIBBusiness