Jakarta, FORTUNE – Raksasa e-commerce Cina, Alibaba, berhasil meraup US$13 miliar atau sekitar Rp205,67 triliun (kurs Rp15.820,41 per dolar AS), setelah Jack Ma dan Joe Tsai membeli saham senilai US$200 juta atau sekitar Rp3,16 triliun.
Mengutip pemberitaan Fortune.com, Jack Ma dan Joe Tsai–yang merupakan pandiri Alibaba– kembali menanamkan modal mereka, masing-masing US$50 juta dan US$152 juta. Tsai, secara keseluruhan membeli hampir 2 juta saham penyimpanan, atau saham perusahaan asing yang dimiliki oleh bank penyimpanan AS.
Hal ini dilakukan sebagai dukungan untuk menambah semangat para investor, di tengah kekhawatiran konsumsi pasar domestik Alibaba. “Selain itu, persaingan yang ketat dari perusahaan-perusahaan e-commerce baru; dan dampak dari gesekan geopolitik antara Washington dan Beijing, yang menyebabkan sahamnya turun sebesar 40 persen selama setahun terakhir,” tulis Fortune, seperti dikutip Jumat (26/1).
Alibaba merupakan korban ketegangan AS-Cina. Tahun lalu, Alibaba menunda rencana untuk memisahkan unit komputasi awannya menjadi perusahaan independen, dan menyalahkan kontrol ekspor Amerika Serikat pada chip.
“Pembatasan AS pada semikonduktor kelas atas, mempersulit perusahaan Cina–seperti Alibaba dan Tencent–untuk mendapatkan chip canggih yang dibutuhkan untuk pusat data dan aplikasi kecerdasan buatan (AI),” tulis Fortune.