Antam Target Pabrik Smelter RKEF Dikonstruksi Paruh I 2025

Jakarta, FORTUNE - Emiten emas PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menargetkan pabrik RKEF (rotary kin electric furnace) yang berkongsi dengan konsorsium CBL akan masuk tahap konstruksi di 2025.
Direktur Utama Aneka Tambang (Antam), Nico Kanter mengatakan, konstruksi fasilitas smelter nikel tersebut akan perseroan mulai pada semester I 2025. Selain itu, perseroan juga akan mendirikan smelter HPAL (Smelter High Pressure Acid Leaching) pada kuartal III 2025.
Adapun, konsorsium CBL sendiri beranggotakan Contemporary Amperex Technology Co. Ltd. (CATL), Brunp, sampai Lygend. Antam menggandeng mereka sebagai partner untuk proses hilirisasi bijih nikel menjadi bahan baku baterai setrum.
"Kawasan industri Buli PT FHT dan di sana juga akan dibangun pabrik HPAL," ujarnya ketika menghadiri RDP (Rapat Dengar Pendapat) bersama Komisi VI DPR, dikutip Jumat (14/3). "Ini satu-satunya ekosistem kendaraan listrik yang ada di satu negara."
Terkait bidang hulu, sebelumnya Antam sudah mengantongi izin rencana kerja dan anggaran biaya (RKAB) yang memungkinkan perseroan melaksanakan penambangan di blok tambang SDA pada 2024 sampai dengan 2026. Kegiatan itu dilakukan melalui perusahaan kongsi dengan HongKong CBL Limited, yakni PT Sumberdaya Arindo (PT SDA). Antam memiliki 51 persen saham PT SDA, sedangkan partnernya 49 persen.
Untuk sekarang, blok itu baru dapat memproduksi 3 juta wet metrik ton (wmt). Namun, Nico menjelaskan bahwa target kapasitas produksi dari Blok SDA adalah 13 juta wet metrik ton (wmt) pada 2027. Itu mencakup saprolit dan limonit. Dengan catatan, blok itu sudah produksi dengan skala penuh. Proyek itu sendiri bernilai investasi US$74 juta.
Antam sendiri tengah mengurus AMDAL blok SDA. "Mudah-mudahan bisa terbit di kuartal I 2025. Kemudian kami juga mengurus FEED untuk pengembangan tambang," ujar Nico dalam RDP dengan DPR pada Februari 2025.