BUSINESS

Adani Group Ancam Tuntut Hindenburg atas Tuduhan Fraud

Adani Group sampai kehilangan kapitalisasi pasar saham.

Adani Group Ancam Tuntut Hindenburg atas Tuduhan FraudAdani. (adani.com)
27 January 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Perusahaan yang dimiliki Gautam Adani, orang terkaya keempat dunia (Index Bloomberg per 27/1), yakni Adani Group, menyatakan akan mengajukan tuntutan kepada Hindenburg Research atas tuduhan fraud atau penipuan serta malpraktik perusahaan.

Kepala Bagian Hukum Adani Group, Jatin Jalunhwala, menyatakan pihaknya tengah mempertimbangkan tindakan hukum terhadap Hindenburg. “Kami sedang mengevaluasi ketentuan yang relevan berdasarkan undang-undang AS dan India untuk tindakan perbaikan dan hukuman terhadap Hindenburg Research,” ujarnya dikutip dari laman resmi Adani Group, Jumat (27/1).

Financial Times menulis bahwa seiring dengan upaya penuntutan, Adani Group juga meluncurkan penjualan saham utama. Mereka berencana mengumpulkan sekitar US$2,4 miliar untuk menunjukkan bahwa perusahaan taipan asal India tersebut mampu menarik para investor global.

Bahkan, Adani Group menyatakan telah siap jika para investor Barat menolak penjualan saham tersebut. Salah satu perusahaan terbesar di Abu Dhabi, International Holding Company (IHC), ditengarai tengah “mempelajari dan mempertimbangkan peluang,” ujar salah satu juru bicara Grup Adani.

Kehilangan kapitalisasi pasar

Ilustrasi pasar saham remuk. Shutterstock/Gearstd

Pada Rabu (25/1), tujuh perusahaan di Grup Adani kehilangan kapitalisasi pasar hingga US$10,8 miliar usai tuduhan Hindenburg yang dilayangkan sehari sebelumnya.

Grup Adani telah membantah tudingan itu dan menyebut laporan tersebut sebagai “kombinasi jahat dari kesalahan informasi selektif dan tuduhan busuk, tidak berdasar, dan mendiskreditkan.”

Jatin pun mengatakan laporan yang dirilis Hindenburg berdampak buruk pada banyak pihak, mulai dari perusahaan, pemegang saham, hingga para investor. “Volatilitas di pasar saham India yang disebabkan oleh laporan ini sangat memprihatinkan dan telah menyebabkan kerugian yang tidak diinginkan bagi warga negara India,” katanya.

Laporan Hindenburg

ilustrasi hukum
ilustrasi hukum (unsplash.com/Tingey Injury Law Firm)

Related Topics