BUSINESS

Langkah Bukalapak Menuju IPO

Saham Bukalapak ditawarkan dengan nilai Rp50 per saham.

Langkah Bukalapak Menuju IPOShutterStock/Bangoland
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - CEO Bukalapak, Rachmat Kaimuddin, mengatakan perusahaan e-commerce itu mendapat kepercayaan strategis dari para pemegang saham untuk menopang bisnisnya. Kendati demikian, sebagian besar pemegang saham masih perusahaan Indonesia.

Melalui prospektus yang dirilis Bukalapak, terungkap bahwa perusahaan e-commerce Indonesia tersebut melepaskan saham sebanyak-banyaknya 25.765.504.851 saham biasa dalam penawaran umum saham perdana/initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Kami ingin agar ekosistem yang kami kembangkan bisa membantu UMKM, mengurangi kesenjangan pelayanan di masyarakat, harapan kami, semua orang bisa memulai usaha dengan mudah. UMKM bisa memanfaatkan teknologi untuk memajukan usahanya," kata Rachmat dalam konferensi pers IPO yang disiarkan melalui YouTube, pada Jumat (9/7).

Harga penawaran IPO berkisar antara Rp750 hingga Rp850 dan berpotensi menghimpun dana sekitar Rp19,32 triliun hingga Rp21,9 triliun. Jika angka ini tercapai, maka Bukalapak akan mencetak rekor IPO terbesar di Indonesia dan mengalahkan Adaro Energy yang meraih lebih dari Rp12 triliun saat melantai di BEI pada 2008.

Berdasarkan prospektus Bukalapak, sekitar 66 persen dana IPO akan digunakan untuk modal kerja. Sementara, sisanya dialokasikan untuk untuk entitas anak, antara lain 15 persen untuk PT Buka Mitra Indonesia, 15 persen untuk PT Buka Usaha Indonesia dan 15% untuk Buka Investasi Bersama. Lalu, masing-masing 1 persen untuk PT Buka Pengadaan Indonesia, Bukalapak Pte Ltd dan PT Five Jack Indonesia.

Masa penawaran awal ini akan berlangsung mulai 9-19 Juli 2021 dengan tanggal efektif pada 26 Juli dan masa penawaran umum perdana saham pada 28-30 Juli 2021. Kemudian, pencatatan saham di BEI ditargetkan pada 6 Agustus.

Sesuai dengan keterangan yang dicatat dalam prospektus, terdapat empat penjamin emisi, yang terdiri dari PT US Sekuritas dan PT Mirae Sekuritas Indonesia. Selain itu, sebagai penjamin pelaksana emisi emisi efek, Bukalapak menunjuk PT Mandiri Sekuritas dan PT Buana Capital Sekuritas.