BUSINESS

Menkop UKM: UMKM Butuh Adaptasi dalam Transisi Menuju Endemi

Oleh-oleh khas bersejarah tidak boleh diremehkan.

Menkop UKM: UMKM Butuh Adaptasi dalam Transisi Menuju EndemiMenteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki. (dok. KemenkopUKM)
20 May 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dinilai perlu beradaptasi dalam skema, kebiasaan, serta strategi baru untuk menyesuaikan dengan perkembangan situasi perekonomian di tanah air. Hal ini seiring dengan upaya pemerintah, yangmulai melakukan berbagai kebijakan untuk mendukung transisi menuju endemi.

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, menyampaikan 2022 adalah momentum tepat bagi kebangkitan sektor UMKM, setelah hampir dua tahun bertahan di tengah pandemi Covid-19. Apalagi, pada Lebaran 2022, geliat ekonomi berangsur membaik.

“Ditambah pelonggaran kebijakan dari Pemerintah terkait protokol kesehatan, doharapkan dapat mendorong Koperasi dan UKM untuk berkembang secara kreatif, inivatif dan berkelanjutan,” kata Menteri Teten dalam keterangan yang diterima Fortune Indonesia, Jumat (20/5).

Cerutu sebagai salah satu oleh-oleh bernilai sejarah

Perkebunan Tembakau
Wikivoyage

Sebagai contoh, salah satu bentuk inovasi UMKM asli Yogyakarta yang punya potensi besar dengan keunikan dan kisah bersejarah tersendiri, seperti cerutu. Sebagai salah satu produk Indonesia yang kuat di pasar global, tembakau yang menjadi bahan dasar cerutu bisa menjadi captive market yang dapat terus dikembangkan.

Ia mengatakan, cerutu bisa jadi alternatif lain produk khas Yogyakarta, selain bakpia maupun batik. “Produk heritage cerutu yang saya kunjungi itu di Taru Martani 1918. Menghisap cerutu itu mengasyikkan, (punya) nuansa sejarah yang kuat karena Indoensia punya sejarah panjang soal tembakau,” ujarnya.

Masalah di rantai pasok

Ilustrasi pabrik rokok. Shutterstock/bibiphoto
Ilustrasi pabrik rokok. Shutterstock/bibiphoto

Related Topics